Seorang tim kuasa hukum 35 leader Pandawa, Purwanto Kitung mengatakan bahwa dari 35 leader (sebutan untuk pengelola keuangan di Pandawa), pihaknya mencatat nilai investasi mencapai Rp3,8 triliun. Jika Salman Nuryanto tidak memiliki itikad baik, ia pun tak segan-segan memproses kasus itu ke jalur hukum.“Tiga puluh lima leader itu membawahi lebih dari 4.000 nasabah. Nilai investasinya Rp3,8 triliun. Kita tunggu saja, katanya, hari ini batas pengembaliannya tapi sampai sekarang Pak Nuryanto tidak ada komunikasinya. Kalau sampai batas waktu yang kita tentutkan tidak ada tanggapan, ya, kita tempuh jalur hukum,” katanya saat ditemui di rumah sewaan Salman Nuryanto.
Polisi juga telah menyegel dua kantor koperasi Pandawa di kawasan Meruyung, Kecamatan Limo. Polresta Depok telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya.Menuntut kejelasan dana investasi, sejumlah nasabah mulai memadati rumah sewaan bos koperasi simpan pinjam Pandawa Mandiri Group, Salman Nuryanto, di kawasan Palem Ganda Asri, Kecamatan Limo, Depok, Jawa Barat, pada Rabu 1 Februari 2017. Khawatir terjadi kericuhan, ratusan aparat pun dikerahkan ke lokasi itu.
Data berhasil dihimpun VIVA.co.id, hingga pukul 16:37 WIB, jumlah nasabah yang datang untuk menagih janji Salman Nuryanto telah mencapai 260 orang. Angka itu diprediksi terus bertambah, karena banyak nasabah yang mulai mempertanyakan keberadaan Salman Nuryanto. Tak sedikit dari mereka yang sengaja datang dari luar Depok, seperti dari Padang, Cilacap, Jawa Tengah, Sukabumi, dan Yogyakarta.“Saya dari kemarin di sini. Kita mau nanya kejelasannya gimana. Bisa (atau) enggak duit kita kembali,” ujar seorang wanita asal Yogyakarta, yang mengaku sudah sejak kemarin tiba di rumah itu.Namun, harapan para nasabah itu belum juga membuahkan hasil. Sebab, Salman Nuryanto, pendiri koperasi itu belum diketahui keberadaannya. Rumah yang disewanya pun telah lama tak berpenghuni. Mobil ambulans dan ratusan polisi pun telah dikerahkan untuk mencegah aksi anarkistis para nasabah.
“Saya minta, saudara-saudara tenang dan sabar. Silakan tempuh ke jalur hukum, jika merasa dirugikan. Jangan bersikap anarkis, karena hanya akan merugikan diri sendiri,” kata Kapolsek Limo, Komisaris Polisi Imran Gultam, di lokasi kejadian.Imran juga mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatnya dari sumber terpercaya, hari ini tidak ada pengembalian dana investasi. “Yang saya tahu seperti itu, hari ini tidak ada pengembalian dana investasi. Lebih baik kita pulang,” katanya.
Rumah Kontrakan Bos Pandawa Digeruduk Nasabah | PT Bestprofit Futures Surabaya
Beberapa dari nasabah bahkan mengaku sudah berada di kediaman Nusyanto sejak pagi hari. "Saya dari Bogor, sejak tadi pagi nunggu disini. Sebelumnya, saya sudah tiga bulan terakhir ini tidak lagi mendapat keuntungan seperti yang dijanjikan di awal," ujar Purwati (53), warga Tajur Halang, Bogor, Rabu (1/2/2017).Purwanti mengaku telah menginvestasikan dana sebesar Rp 100 juta kepada KSP Pandawa Mandiri Group. Uang itu merupakan dana pensiunan TNI milik suaminya. "Sekarang saya hanya ingin uang itu dikembalikan," sambungnya.
Kendati begitu, ia mengaku hingga kini belum menempuh jalur hukum untuk melaporkan Salman Nuryanto ke pihak kepolisian. "Ya, kalau bisa ditempuh dengan jalan kekeluargaan dahulu. Saya tidak mau bawa masalah ini ke hukum dulu," pungkas ibu tiga anak tersebut.
Siang tadi, Nasabah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Group mendatangi rumah kontrakan bos KSP Pandawa Mandiri Group, Salman Nuryanto di Komplek Perumahan Palem Ganda Asri, Jalan Meruyung Raya, Limo, Depok.Kedatangan para nasabah bertujuan untuk meminta pengembalian dana investasi kepada Nuryanto. Pasalnya, keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tenggat waktu pengembalian dana adalah hari ini.
Digeruduk Nasabah, Rumah Nuryanto Dijaga Polisi | PT Bestprofit Futures Surabaya
Dalam pengamanan rumah kontrakan Nuryanto, Imran dan Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Depok Kompol Agus Widodo juga ikut memantau. Pihaknya juga telah telah menyiagakan sebanyak 92 personil yang di back up dengan anggota Polresta Depok dalam mengamankan lokasi rumah bos dan KSP Pandawa Mandiri Group."Memang rata-rata rumah yang dikontrak para leader itu tinggal di komplek perumahan mewah. Disini ada sebanyak 40 leader yang menetap dalam satu perumahan termasuk bos Pandawa sendiri," jelas dia.
Menurut dia, dari pengamanan yang dilakukan sejak pukul 08.30 WIB tadi hingga sore ini, situasi di lokasi masih berjalan kondusif. "Para nasabah yang sudah menunggu sejak pagi sudah kami beri pengertian bahwa tidak ada pengembalian uang disini. Dan jika mereka ada yang dirugikan, bisa segera melapor segera ke Polda Metro Jaya," tuntasnya.
Rumah kontrakan bos Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Group, Salman Nuryanto, di kawasan Limo, Depok dijaga ketat oleh 92 polisi. Pengamanan ini dilakukan untuk mencegah tindak anarkis yang mungkin dilakukan oleh para nasabah."Tapi sampai dengan saat ini Salman Nusyanto dan para leader masih belum diketahui keberadaannya dimana. Selain itu, rumah ini juga masa kontrakan akan habis pada 20 Februari 2017," ungkap Kapolsek Limo Kompol Imran kepada infonitas.com di Kompleks Perumahan Palem Ganda Asri (PGA), Jalan Meruyung Raya, Limo, Depok, Rabu (1/2/2017).
Bestprofit