Rencananya, pemerintah akan berusaha membangun lumbung-lumbung desa dan memperbanyak pengadaan pengering atau dryer sehingga hasil panen dapat disimpan untuk jangka waktu yang lebih lama. Langkah ini diambil untuk menjaga pasokan. Sedangkan untuk menjaga pasokan gula, Perum Bulog telah merealisasikan pembelian gula dari PTPN XIV sebesar 26.500 ton dan penjualan sebesar 20.983 ton. Stok yang dimiliki Bulog per akhir Januari 2017 tercatat sebesar 264.623 ton. Bulog lantas menambah persediaan hingga menjadi sebesar 653.261 ton untuk memenuhi kebutuhan hingga Juli tahun ini. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim, harga beras saat ini sudah mengalami perbaikan. Hanya saja, ia menyebutkan masih ada tujuh kabupaten di Indonesia yang harga berasnya di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). "Jadi kami segera bergerak cepat. Bulog sudah bergerak cepat," katanya.
Di sisi lain, Amran sempat menyinggung bahwa komoditas cabai rawit merah yang harganya sempat melambung di awal tahun ini tak menyumbang inflasi secara signifikan. Ia menilai, justru cabai keriting dan cabai besarlah yang lebih banyak dikonsumsi masyarakat sehingga sumbangannya ke inflasi lebih tinggi. Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menjelaskan, pihaknya terus bergerak untuk menyerap beras di tujuh kabupaten yang harganya anjlok. Pihaknya juga menegaskan akan melakukan intervensi untuk terhadap kenaikan harga gabah dengan melempar pasokan saat harga naik. "Kita kan bicara ke konsumen, kalau lampaui batas, atas intervensi. Kita masih ada stok yang cukup," katanya.
Pemerintah menargetkan untuk melakukan perbaikan irigasi yang rusak dan membangun embung di desa-desa. Embung dan perbaikan irigasi ini ditargetkan bisa mengairi lahan seluas 100 hingga 200 hektare dalam tahun ini.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, komitmen ini dipatok untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan dan harga bahan pokok di tahun ini. Salah satu tujuannya juga untuk menjaga gejolak inflasi. “Persoalan kita saat ini adalah irigasi. Kita perlu membangun kantong-kantong air kecil atau embung sebanyak mungkin di desa-desa. Bendungan besar dengan biaya yang mahal dampaknya akan sangat lama untuk sampai ke hasil panen,” ujar Darmin, Rabu (1/2).
Malam-malam, Para Menteri Rapat Soal Sawit di Kantor Darmin | PT Bestprofit Futures Malang
Turut hadir dalam rakor ini di antaranya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto, Menteri ATR Sofyan Djalil, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.Rapat ini diagendakan membahas tentang sawit. Menteri ATR Sofyan menyebut rapat ini digelar bersama dewan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
Menko Perekonomian Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi bersama para menteri membahas sawit. Rapat digelar di Kemenko Perekonomian pukul 19.00 WIB. Pantauan detikFinance, hadir dalam rapat ini Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan pakaian bewarna kuning sekitar pukul 19.30 WIB.
Jaga Stok Pangan, Pemerintah Akan Bangun Lumbung Desa | PT Bestprofit Futures Malang
Darmin berujar pemerintah lebih berfokus membangun sejumlah embung dibandingkan bendungan besar. "Sebab kalau bendungan biayanya mahal, dampaknya akan sangat lama untuk sampai ke hasil panen.” Untuk menjaga stok pangan nasional, pemerintah juga akan berusaha membangun lumbung-lumbung desa dan memperbanyak pengadaan pengering atau dryer. Dengan demikian hasil panen dapat disimpan untuk jangka waktu yang lebih lama.Pada Januari 2017, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik telah merealisasikan pembelian gula dari PTPN XIV sebesar 26.500 ton dan penjualan 20.983 ton.
Stok yang dimiliki Bulog hingga akhir Januari mencapai 264.623 ton. Untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi hingga Juli 2017, Bulog berencana menambah persediaan hingga mencapai 653.261 ton.Rapat koordinasi ini dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, dan Direktur Perum Bulog Djarot Kusumayakti.Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengadakan rapat koordinasi bersama sejumlah instansi terkait membahas stok bahan pangan sepanjang 2017. "Pemerintah berkomitmen untuk menjaga ketersediaan dan gejolak harga pangan tahun ini, negara harus mengambil peran ini," ujar Darmin dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 Februari 2017.
Darmin mengatakan rapat koordinasi hari ini adalah bentuk upaya pemerintah untuk menjaga ketersediaan dan melindungi gejolak harga pangan di 2017. "Sinergi ini akan dilakukan secara berkala untuk memantau ketersediaan stok dan memonitor harga komoditas yang rentan mengalami kenaikan harga," katanya. Darmin menyebutkan, rapat hari ini secara khusus membahas komoditas beras dan gula. Untuk beras, pemerintah akan berupaya memperbaiki irigasi yang rusak dan membangun embung sebanyak mungkin di perdesaan.Sejumlah embung dan irigasi ini diharapkan mampu mengairi lahan seluas 100–200 hektare. "Persoalan kita saat ini adalah irigasi," ucap Darmin.
Bestprofit