Strategi kedua, kata dia, dengan revenue enhancement. Langkah-langkah peningkatan pendapatan ditempuh dengan cara menambah mitra-mitra baru serta menambah sejumlah fasilitas baru.Dirinya memastikan bahwa pada tahun ini bakal ada salah satu perusahaan pelayaran terkenal dan besar yang bakal menjalin kerjasama dengan Pelindo II. Namun Elvyn masih enggan membocorkannya.
“Masih belum bisa disebutkan, ada 3 shipping line internasional yang segera bekerja sama dengan kita. Paling lambat Semester II dan itu akan membawa througput yang sangat banyak,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya diperoleh dengan transhipment port, di mana di sana akan ada tambahan throughput besar sebagai dampak dari kargo konsolidasi Tanjung Priok.“Imbas dari kargo konsolidasi di Tanjung Priok itu tentu ada proses bongkar muat, proses terminal, proses kapal masuk-keluar, maka di sana pasti menambah revenue,” ujarnya.Strategi ketiga, lanjutnya, melalui cost efectivness dengan mengatur dengan baik seluruh biaya yang dikeluarkan. Pelindo II hanya akan mengeluarkan biaya untuk beberapa kegiatan yang dianggap sangat penting, dan menekan biaya yang dianggap tidak terlalu urgent.
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Company (IPC) membidik pendapatan tahun ini dapat tumbuh mencapai sebesar Rp10,5 triliun, mengalami peningkatan sekitar 12% dibandingkan realisasi sepanjang 2016 yang sebesar Rp9,02 triliun.Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya optimistis perseroan dapat merealisasikannya seiring positifnya pencapaian 2016 yang akan terus ditingkatkan serta telah mempersiapkan sejumlah proyek yang akan dilaksanakan sepanjang 2017.
“Tahun ini kita harapkan revenue dari Rp9,02 triliun (2016) naik jadi Rp10,5 triliun,” ujarnya disela acara Media Gathering IPC di Bandung, akhir pekan lalu.Sementara EBITDA pada 2017 juga diharapkan mencapai Rp3,5 triliun, naik sekitar 17% dibandingkan angka 2016 sebesar Rp3,2 triliun. EBITDA 2016 tumbuh 16% dari 2015 sebesar Rp2,5 triliun.
Sedangkan total aset yang dimiliki IPC sepanjang 2016 mencapai Rp43,7 triliun (unaudited), meningkat dibandingkan tahun sebelumnya Rp42 triliun. Rasio BOPO di 2017 diharapkan mencapai 72,79% naik 1,63% dari 2016 sebesar 71,62%.Sementara, dari sisi arus bongkar muat petikemas diharapkan meningkat menjadi 6,8 juta TEUs, naik dari 2016 sebesar 6,08 juta TEUs. Angka 2016 itu pun terus tumbuh dari 2015 yang mencapai 5,9 TEUs.Elvyn menegaskan guna mewujudkan target-target itu, setidaknya ada tiga strategi utama yang dilakukannya. Pertama, menerapkan good corporate governance dalam artinya sistem yang dikerjakan harus prosedural.
PT Jasa Armada Indonesia Akan Melantai di Bursa Tahun Ini | PT Bestprofit Futures Pusat
Yang pasti tahun ini baru JAI. Yang dua lainnya sedang persiapan, kemungkinan baru tahun depan,” ujarnya di sela Acara Media Gathering di Bandung, Jumat (3/2/2017).Elvyn mengatakan saat ini pihaknya sudah mengundang financial advisor dan mempersiapkan sejumlah aspek administrasi lainnya. “Setelah ini beres, kita akan register ke OJK, kemudian listing,” ujarnya.Pihaknya memproyeksikan hal itu akan dapat terealisasi paling lambat Oktober 2017, dengan harapan dapat memperoleh dana sekitar Rp2 triliun sampai Rp2,5 triliun. “Kita proyeksikan paling lambat Oktober 2017. Untuk JAI kita ekpektasinya Rp2 triliun - Rp2,5 triliun,” ujarnya.Elvyn menambahkan dana yang diperoleh akan digunakan untuk melakukan pengembangan usaha membeli puluhan kapal pandu moda yang saat ini memang menjadi core bisnis JAI.
Sementara, untuk dua anak usaha lainnya akan dilakukan sekitar triwulan 2018. “Karena kita harus fokus, harus punya market, dan yang bisa kita pastikan secara serius adalah JAI dulu,” tegasnya.
Pihaknya juga memastikan akan memilih perusahaan underwriting yang besar-besar, gabungan antara BUMN dan swasta.Direktur Pengelolaan Anak Perusahaan PT Pelindo II/IPC Riri Syeried Jetta mengatakan rencana melantai ke bursa merupakan salah satu upaya mewujudkan untuk menjadi pelabuhan berkelas dunia.Menurutnya pihaknya dalam waktu jangka panjang akan mulai melantaikan ke bursa sejumlah anak usaha di Pelindo II, meskipun rencana dalam jangka hingga dua tahun ini baru tiga perushaan tersebut.
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Company (IPC) memastikan tahun ini salah satu anak perusahaannya, yakni PT Jasa Armada Indonesia (JAI), akan melantai di Bursa Efek Indonesia.Initial Public Offering (IPO) tersebut dilakukan untuk meningkatkan permodalan perusahaan dalam melakukan pengembangan bisnisnya serta meningkatkan transparansi di anak perushaannya itu sehingga dapat tumbuh semakin baik.Direktur Utama PT Pelindo II/IPC, Elvyn G. Masassya menyatakan IPC mulai tahun ini memang berencana akan membawa tiga anak perusahaan, dari sekitar 16 anak usaha yang dimiliki, untuk dapat melantai di bursa saham Indonesia.Tiga anak perusahaan yang disiapkan untuk IPO hingga dua tahun ke depan tersebut, yakni PT Jasa Armada Indonesia (JAI) , PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), dan PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT).
Pelindo II Siapkan Dana Rp 2,1 Triliun | PT Bestprofit Futures Pusat
Untuk pembangunan Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat, kata Elvyn, proyeksinya akan menampung kapasitas hampir 1 juta TEUs.Selain itu, tengah dilakukan pembangunan kanal CBL (Cikarang Bekasi Laut) yang merupakan upaya optimalisasi alur sungai sebagai cadangan (back up) transportasi barang dan penghubung antara pelabuhan dan area belakang pelabuhan (hinterland).
Sementara itu, kata Elvyn, pembangunan Pelabuhan Sorong di Papua Barat direncanakan menjadi pelabuhan hub di Indonesia Timur sehingga arus tol laut yang ditargetkan hingga timur Indonesia dapat berjalan sesuai dengan rencana.Pelindo II, lanjut dia, juga menyiapkan dana kelola sesuai dengan aturan sekitar Rp 2 triliun dengan total kepemilikan saham 51 persen.
PT Pelindo II menunggu proses pembangunan Pelabuhan Patimban di Jawa Barat. Direktur Utama IPC Elvyn G. Massasya mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Patimban mencapai Rp 42 triliun untuk kontruksi dan lain-lain."Kami minat untuk jadi pengelola makanya menyiapkan Rp 2,1 triliun jadi kami siapkan," kata Elvyn kepada wartawan saat menghadiri Media Gathering akhir pekan lalu.Saat ini pembangunan tersebut ranahnya masih berada di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Jadi, pihaknya masih akan fokus kepada hal yang menjadi wewenangnya seperti pengoperasian pelabuhan tersebut. "Jadi kami masih menunggu kepastian," katanya.
Namun, Elvyn berharap pemerintah bisa secepatnya memberi kepastian kepada IPC. Persiapan pengelolaan pelabuhan tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. "Kalau sudah ada, kami mengajukan pengelolaan sejak awal ke pemerintah," katanya.Elvyn berharap, perusahaan dapat memulai proyek-proyek strategis pada 2017, termasuk kelanjutan proyek Terminal Kalibaru, Pelabuhan Kijing, Cikarang Bekasi Laut (CBL), Pelabuhan Sorong, dan Proyek Pelabuhan Patimban.
Pembangunan terminal peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok atau New Priok Container Terminal One (NPCT1) berkapasitas 1,5 juta TEUs sudah diresmikan pada 13 September 2016 dan sedang dalam proses pengembangan untuk terminal-terminal selanjutnya.
Best Profit