Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) dan para panelis dalam Investor Gathering 2017 LPEI | PT Bestprofit Futures
"Ini semua akan mempengaruhi keputusan para pemain global," kata Ani. Selain dinamika politik global, Ani juga mencermati dinamika nilai tukar dan harga minyak yang diperkirakan masih akan terus bergerak mengikuti lingkungan global.Tahun ini pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen. Penerimaan negara ditargetkan sebesar Rp 1.750 triliun, sedangkan belanja negara direncanakan sebesar Rp 2.080 triliun. Dengan demikian defisit anggaran diperkirakan sebesar 2,41 persen.Ani menegaskan, melihat kondisi lingkungan global yang masih penuh ketidakpastian tersebut, maka domestik perlu diperkuat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Beberapa hal yang akan dilakukan untuk memperkuat daya tahan ekonomi domestik adalah menjaga daya beli masyarakat, mengeluarkan kebijakan yang bisa mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, serta penyederhanaan proses bisnis dan birokrasi untuk meningkatkan kemudahan berbisnis (EODB) di Indonesia. "Faktor domestik yang bisa kita jaga, harus diperkuat," kata Ani.Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, lingkungan global masih penuh ketidakpastian tahun ini. Dengan demikian, daya tahan perekonomian Indonesia sangat tergantung pada kekuatan domestik.Ani, sapaan Sri Mulyani menuturkan, para pelaku ekonomi besar tentu saja akan mencermati dinamika global untuk mengambil keputusan. Namun tahun ini, dinamika yang diamati bukan hanya ekonomi saja, melainkan lebih fokus ke dinamika politik.
"Jadi lebih kepada apakah dinamika politik negara-negara besar akan memberikan kepercayaan diri yang cukup untuk pemulihan ekonomi global. Ini yang akan menjadi tema di 2017," kata Ani dalam Investor Gathering LPEI 2017, di Jakarta, Selasa (7/2/2017).Beberapa negara, sebut Ani, tengah mengalami dinamika yang cukup sulit. Misalnya antara Amerika Serikat dan Eropa, lalu di Eropa sendiri ada pergolakan yang terjadi antara Inggris dan negara-negara Eropa Barat.Selain itu ada dinamika politik cukup kencang antara China dan Amerika Serikat, serta antara negara-negara Timur Tengah dan Amerika Serikat.
Catatan Khusus Sri Mulyani untuk LPEI | PT Bestprofit Futures
Sri Mulyani mengatakan, bukan berarti menjadi lembaga khusus semua pekerjaan dikerjakan sendiri, tetap harus ada tuntutannya."Lembaga yang di-create untuk satu misi khusus maka dia harus bisa ditiru yang baik.
Tiru saja susah, apalagi memberi contoh. Jadilah icon yang selalu haus akan contoh yang baik. Maka tuntutannya memiliki tata kelola yang harus lebih tinggi," katanya di Ritz Carlton, Kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Sebagai salah lembaga pemerintah, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memiliki keunikan. Mereka memiliki aturan tersendiri di luar Undang-Undang Perbankan dan lainnya. Meski begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta tata kelola (good corporate governance) Indonesia Eximbank menjadi lebih baik.
Sri Mulyani Ungkap Rahasia Masih Kuatnya Ekonomi RI | PT Bestprofit Futures
Namun demikian, Indonesia kerap sulit untuk melakukan pertumbuhan ekonomi yang signifikan lantaran dinamika ekonomi dan situasi politik dunia yang tak menentu. Sumber pertumbuhan lainnya, seperti ekspor Indonesia dalam 3 tahun terakhir secara konstan mengalami kontraksi."Oleh karena itu, kalau kita lihat dari sisi pertumbuhan ekonomi 2016, mungkin yang patut dilihat adalah bahwa seluruh agregat demand positif kecuali government spending. Saya lihat dari sisi government spending, dibanding 2015, memang membuat defisit tahun 2016 lebih kecil. Dan ini sehat dari sisi APBN, tapi memberi tekanan bagi ekonomi Indonesia," ujar Sri."Oleh karena itu, kita harap 2017, bahwa APBN tidak jadi faktor yang menciptakan uncertainty. Maka kredibilitas dari sisi revenue jadi penting. Quality of spending juga penting," pungkasnya.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan soal pertumbuhan ekonomi pada acara Investor Gathering 2017 yang diselenggarakan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank. Di depan Iebih dari 330 pemangku kepentingan di Indonesia dari berbagai Kementerian/Lembaga (K/L), Sri Mulyani menjelaskan bagaimana ekonomi Indonesia yang memiliki daya tahan dalam kurun waktu 30 tahun terakhir."Kalau dilihat performance ekonominya, Indonesia cukup memiliki daya tahan. Tentu kalau dibandingkan dari sisi kurun waktu, maupun antar negara, bicara 10, 20, hingga 30 tahun," paparnya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Ekonomi Indonesia, baik dari sisi antar waktu maupun negara, relatif memiliki daya tahan yang baik. Hal ini kata dia didukung oleh adanya faktor konsumsi yang terjaga tetap tumbuh."Faktornya dari demand side. Konsumsi cukup robust (sehat). Investasi mungkin tidak tergantung, tapi investasi mengalami pukulan paling berat dalam 5 tahun ini. Baik karena pesimis, sektor keuangan yang terintimidasi, dan lain-lain, oleh karena adanya tekanan dari market dan internal," tutur Sri.
Best profit