Pemerintah kian bersemangat merealisasi pembangunan | PT Bestprofit Pusat
Hal itu meliputi ruas jalan tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 60 km senilai Rp8,2 triliun, ruas tol Cikampek II Elevated sepanjang 36 km yang menelan investasi sebesar Rp14,7 triliun, ruas tol Krian–Legundi–Bunder–Manyar sepanjang 38 km dengan biaya Rp9 triliun, dan ruas tol Serang–Panimbang sepanjang 84 km dengan nilai investasi Rp5,3 triliun. Penjaminan yang diberikan pemerintah atas empat ruas jalan tol itu, seperti ditegaskan Menkeu Sri Mulyani, guna memberikan keamanan dan kenyamanan berinvestasi dan pembuktian atas komitmen pemerintah dalam pembangunan infrastruktur.
Adapun penjaminan yang diberikan PII sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memang memiliki mandat melakukan penjaminan atas proyek KPBU jalan tol terdiri atas risiko politik yang mengakibatkan pengakhiran Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), termasuk keterlambatan pelaksanaan pengembalian dana talangan tanah (DTT). Misalnya terjadi perubahan peraturan atau soal perizinan dan terkait dengan isu sektor publik. Intinya masalah yang di luar kontrol badan usaha yang bersumber dari pemerintah. Selama ini pihak investor yang menggarap proyek infrastruktur jangka panjang sering kali diliputi kekhawatiran akan kebijakan pemerintah yang berpengaruh langsung dalam penyelesaian proyek.
Pemerintah kian bersemangat merealisasi pembangunan ribuan kilometer jalan tol hingga 2019. Lewat program kerja sama pemerintah-badan usaha (KPBU) atau public private partnership (PPP), pembiayaan pembangunan infrastruktur termasuk jalan tol tidak semata dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sejumlah inovasi pembiayaan siap dilaksanakan meliputi, persiapan proyek, dukungan kelayakan, penjaminan infrastruktur hingga pembayaran ketersediaan layanan. Sebagai tindak lanjut telah ditandatangani penjaminan empat proyek jalan tol KPBU senilai Rp37 triliun. Pemerintah optimistis inovasi pembiayaan dan penjaminan akan mempercepat pembangunan infrastruktur yang melibatkan pihak swasta.
Selain itu investor mendapat dukungan dari pemerintah dalam bentuk pendanaan pengadaan lahan dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Persoalan ketersediaan dan pendanaan lahan terkait pembangunan jalan tol adalah sebuah persoalan klasik yang selalu dikeluhkan pihak investor.
Dukungan pendanaan pengadaan lahan tersebut menandakan sikap pemerintah tidak perlu dipertanyakan lagi dalam mengatasi ketertinggalan pembangunan infrastruktur di negeri ini. Mengutip pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, pembangunan infrastruktur memang bukan pada pilihan perlu-tidaknya, tetapi pada bagaimana menyelesaikannya.
Kendalanya, biaya yang besar tidak mungkin ditanggung sepenuhnya oleh APBN sehingga dibutuhkan partisipasi pihak swasta untuk pembiayaan yang besar itu.Untuk membuktikan keseriusan pemerintah membangun jalan tol dengan program KPBU, sebanyak empat proyek tol mendapat dukungan pemerintah dalam bentuk penjaminan bersama dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
Ini Rute Jalan Tol Kuala Tanjung-Parapat | PT Bestprofit Futures Pusat
Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani mengatakan, konstruksi ruas ini akan dilakukan pada dua bulan mendatang setelah selesainya persiapan dan lelang konstruksi untuk dimulai pengerjaannya.
Ruas tol yang akan masuk dalam Revisi Perpres 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional ini ditargetkan bisa beroperasi pada 2020 mendatang.
"Hari ini kan tandatangan PPJT, setelah itu kita lelang konstruksi. Biasanya lelang konstruksi makan waktu dua bulan lah paling lambat. Berarti akan dimulai April," ujar Desi saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/2/2017)."Akhir 2019 harusnya selesai ya. Kalau enggak salah di PPJT, ini operasinya 2020," pungkasnya.
Pembangunan jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat segera digarap, setelah dilaksanakannya Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) hari ini. PT Hutama Karya bersama dengan PT Jasa Marga dan PT Waskita Toll Road akan membangun jalan tol yang menghubungkan Kuala Tanjung hingga Parapat dan melewati Tebing Tinggi ini.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), ruas tol ini terdiri dari enam seksi. Seksi pertama dimulai dari Tebing Tinggi menuju Indrapura sepanjang 23,25 km. Selanjutnya seksi 2 menyambungkan Kuala Tanjung menuju Indrapura sepanjang 21,5 km.
Sedangkan seksi 3, dimulai lagi dari Tebing Tinggi menuju arah Serbelawan sepanjang 30 km. Kemudian dilanjutkan ke seksi 4 dari Serbelawan ke Pematang Siantar sepanjang 23 km. Sebelum menuju Parapat, Pematang Siantar akan tersambung menuju Seribudolok sepanjang 20 km. Dan terakhir adalah Seksi 6 sepanjamg 25,5 km yang menghubungkan Seribudolok hingga Parapat.
PUPR Akan Bangun 5 Jalan Tol Senilai Rp 50,8 Triliun | PT Bestprofit Futures Pusat
Kelima proyek tol tersebut yaitu, pertama, tol Serang- Panimbang sepanjang 84 kilometer (km) senilai Rp 5,4 triliun. Kedua, jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 60 km senilai Rp 8,2 triliun. Ketiga, jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) sepanjang 38 km senilai Rp 9 triliun. Keempat, jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated sepanjang 36 km senilai Rp 14,7 triliun. Dan, kelima jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat yang membentang 143 km senilai Rp 13,4 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kelima proyek jalan tol merupakan infastruktur penting. "Jalan tol Serang-Panimbang dan Cisumdawu adalah proyek prioritas strategis nasional yang diatur di dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016. Sedangkan tol Jakarta-Cikampek II Elevated, KLBM, sedang diproses untuk masuk ke proyek strategis nasional dan Perpres sedang kita usulkan," tuturnya.
Dari lima proyek, 4 di antaranya dengan nilai investasi sebesar Rp 37,2 triliun diberikan penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) di bawah Kementerian Keuangan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerangkan, kerja sama pembangunan 5 proyek ruas tol menggunakan skema kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Saya senang pembangunan dilakukan kroyokan. Proyek ini akan selesai pada 2019," ungkap Basuki dalam acara penandatanganan PPJT di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, di Jakarta, kemarin.
Best profit