“Sudah pasti. Akhir bulan, FB (Facebook) datang,” ujar pria yang akrab disapa Chief RA itu.
Rencananya, pembicaraan dengan Zuckerberg akan membahas seputar cara mencegah penayangan berita hoax, serta upaya memotong peredarannya agar tidak menjadi viral. Pemerintah Indonesia juga tengah mempertimbangkan sanksi berupa denda apabila Facebook gagal menyaring berita hoax.
Pertimbangan mengenai sanksi berupa denda itu mirip dengan yang terjadi di Jerman. Menurut Rudiantara, saat ini pemerintah Jerman tengah menggodok undang-undang (UU) untuk memberlakukan denda pada media sosial yang gagal mencegah peredaran berita bohong.
“Di Jerman itu rencananya baru akan dibuat UU untuk denda yang konon (setara) Rp 7 miliar per hoax,” terangnya.Bukan Indonesia saja yang menuding Facebook dan Twitter sebagai sarana penyebaran hoax. Di negeri asalnya, Amerika Serikat pun, kedua media sosial dituduh turut bertanggung jawab terhadap ramainya berita bohong pada masa kampanye pemilu presiden AS beberapa waktu lalu.Sebelumnya, Facebook sudah sempat menguraikan empat rencana memerangi hoax di layanan mereka.
Begitu juga dengan Twitter yang telah menyiapkan langkahnya sendiri.Perusahaan internet asing lain yang mendapat sorotan serupa, Google, beberapa waktu lalu menyatakan peredaran berita palsu secara umum di internet masih sulit dikontrol. Namun raksasa mesin pencari itu menyatakan telah bekerja sama dengan sejumlah outlet media di Google News agar hasil pencariannya bisa membuahkan berita-berita yang sesuai fakta dan terpercaya.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara telah meminta Facebook untuk turut serta memberantas peredaran "hoax" atau berita bohong. Rencananya orang nomor satu Facebook, Mark Zuckerberg yang bakal datang khusus untuk membicarakan permintaan tersebut.
Sebelumnya, pada Minggu (8/1/2017) lalu, Rudiantara mengatakan berniat mengajak para penyedia layanan media sosial, seperti Twitter dan Facebook untuk aktif mencegah peredaran hoax.
Kala itu, Rudiantara mengatakan telah bertemu dan membahas persoalan hoax dengan Twitter. Sedangkan Facebook baru dihubungi dan berjanji akan segera membicarakan masalah itu dengan pemerintah di Indonesia.Selanjutnya, pada Selasa (17/1/2017), saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Rudiantara memastikan bahwa pembicaraan dengan Facebook akan terjadi pada akhir Januari nanti. Zuckerberg pun dipastikan akan hadir mengikuti pembicaraan tersebut.
Menkominfo akan Ketemu Perwakilan Facebook Bahas Hoax | PT Bestporfit Futures Pontianak
"Tapi kalau berkaitan dengan spesifik suatu negara seperti kita kan gaduhnya di medsos. Harus dibahas sendiri dengan mereka," ujar dia.Selain Facebook, Pemerintah melalui Kemeterian Komunikasi dan Informatika akan melibatkan organisasi kemasyarakatan dalam meredam isu hoax. Sebab, masyarakat memiliki peran penting dalam mengatasi masalah tersebut.
"Menyelesaikan masalah konten ini tidak bisa hanya Pemerintah, tidak hanya melalui aturan, justru dengan masyarakat melalui komunitas-komunitas. Nanti kami ajak bicara dengan komunitas-komunitas," jelas dia.Rudiantara menilai, masyarakat juga cukup konsen dalam menyelesaikan masalah ini. Salah satu aksi nyatanya yakni adanya gerakan antihoax yang tersebar di beberapa kota.
"Nah itu kita ajak, siapa pun, tidak hanya masyarakat antihoax," kata dia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akan bertemu dengan perwakilan media sosial Facebook untuk membahas isu berita bohong alias hoax. Pertemuan itu rencananya bakal berlangsung akhir Januari 2017.
"Sudah pasti, akhir bulan (perwakilan) FB datang," kata Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Selasa (17/1/2017).Rudiantara belum tahu apa saja yang bakal dibahas dengan perwakilan Facebook. Secara umum, pihaknya akan membahas beberapa hal yang menjadi konsen dunia internasional terkait radikalisme dan terorisme.
Redam Berita Hoax, Pemerintah Akan Temui Mark Zuckerberg | PT Bestprofit Futures Pontianak
Kendati demikian, Rudiantara menilai rencana di Jerman baru sebatas wacana dan perlu menunggu peraturan atau undang-undang resmi. Namun pemerintah Indonesia akan memanfaatkan momentum yang terjadi di Jerman untuk berbicara hal yang sama dengan Facebook.Rudiantara menuturkan selain persoalan hoax, masalah pornografi dan perjudian pun bisa jadi bahan pembicaraan dengan Facebook. "Di kita kan undang-undangnya (pornografi dan perjudian) jelas," kata dia.
Pemerintah Indonesia berencana akan bertemu dengan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg untuk memberantas maraknya berita hoax di media sosial. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan sejauh ini belum ada tema khusus yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. "Nanti akhir bulan baru datang," kata Rudiantara di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 17 Januari 2017.
Rudiantara menuturkan rencana pertemuan dengan Facebook tidak lepas dari maraknya penyebaran berita bohong (hoax) belakangan ini di media sosial. Pemerintah menemukan momentum mengajak bertemu Facebook setelah Jerman merasa gerah dengan banyaknya berita palsu di platform media sosial itu. "Kami manfaatkan momentum itu. Kalau ada negara besar seperti Jerman, kita tinggal nebeng," ucapnya.
Desember lalu, pemerintah Jerman menilai perlu ada denda terkait dengan penyebaran berita bohong di platform media sosial. Seperti dikutip Business Insider, politisi Jerman Thomas Oppermann menganggap pengelola media sosial layak mendapat sanksi bila tidak sanggup meredam berita bohong. Sanksi diberikan bila dalam waktu 24 jam pengelola tidak segera mencabut berita hoax. Tak tanggung-tanggung besarnya denda yang tengah dipertimbangkan mencapai 500.000 Euro.
Bestprofit