"Saya minta broker untuk jaga pasar. Selama 2-3 bulan terakhir seperti itu. Saya katakan broker jangan main-main turunin harga," papar Tito.Terkait motif penutupan indeks jelang penutupan perdagangan, lanjut Tito, dia tidak mengetahui secara rinci. Bisa saja, hal itu karena order nasabah. Tapi, dia meragukan terkait hal tersebut. Namun terpenting, kondisi seperti itu tidak terulang di kemudian hari.
"Tidak tahu, bisa saja order klien tapi kenapa tidak ordernya dari depan, kenapa mendadak. Saya katakan tidak. Saya sudah bilangin broker. Tolong jaga pasar," tegas Tito.Jika masalah itu terus berlangsung dan membuat negatif perdagangan saham, Tito menekankan, manajemen bursa akan mengkaji kembali sistem yang sudah ada. Hal itu menjadi penting dilakukan agar tidak ada yang memainkan pergerakan saham dan membuat perdagangan ditutup melemah.
"Pertanyaan sekarang begitu preclose kita tidak tahu siapa yang turunin. Transparansi lebih baik kaya dulu. Mereka tahu siapa, saham apa. Kalau sekarang tertutup, mungkin kita propose untuk di review. Supaya tidak ada pengaruh bagi indeks," tutup Tito.Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang melihat dengan jelas aktivitas perdagangan saham jelang penutupan perdagangan. Sebab, di saat penutupan perdagangan, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan.
"Pukul 16.00 kurang 10 menit transaksi sudah post closing, tapi transaksi tidak tahu tiba-tiba sering banyak yang menurunkan," ungkap Direktur Utama BEI Tito Sulistio, di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Selasa (31/1/2017).Tito mengaku dirinya sudah melihat aktivitas penurunan indeks jelang penutupan selama tiga bulan terakhir belakangan ini. Dengan keadaan itu, dia berpesan kepada perusahaan sekuritas (broker) untuk tidak bermain-main saat transaksi.
Relaksasi Saham Marjin Efektif 6 Februari 2017 | PT Bestprofit Futures Pusat
"Kami yakin dengan penambahan saham marjin ini, ke depan akan ada 40 anggota bursa yang memiliki MKBD Rp 250 miliar, karena ada banyak juga yang mendekati Rp 250 miliar," tutur Tito.
Hingga 28 Desember 2016 nilai outstanding pembiayaan marjin sebesar Rp 1,8 triliun, dimana outstanding pembiayaan di luar saham-saham marjin yang dilakukan anggota bursa mencapai Rp 4,3 triliun."Dari jumlah tersebut 77 persen atau Rp 3,3 triliun dilakukan oleh 19 anggota bursa dengan MKBD di atas Rp 250 miliar," ucap Tito.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan relaksasi saham marjin akan efektif pada awal pekan depan."Saham marjin efektif 6 Februari 2017, jadi diharapkan ke depan transaksi saham di Bursa lebih aktif," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Alpino Kianjaya, Jakarta, Rabu (1/2/2017).
Adanya relaksasi tersebut, maka saham marjin akan dapat ditransaksikan bertambah menjadi 180 saham dari sebelumnya hanya saham-saham dalam kelompok LQ45.Alpino menjelaskan, anggota bursa atau broker yang diizinkan memberikan saham marjin kepada nasabahnya harus memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) minimal Rp 250 miliar.
"Kalau MKBD-nya di bawah Rp 250 miliar maka mereka hanya bisa 45 saham yang ada di LQ45. Sekarang anggota bursa MKBD di atas Rp 250 miliar ada 28 sampai 29 anggota bursa," ucap Alpino.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, broker yang bisa menikmati tambahan jumlah saham marjin dipastikan ke depan akan bertambah seiring adanya relaksasi di dalam aturan tersebut.
BEI Terapkan Sistem Relaksasi Margin di 6 Februari | PT Bestprofit Futures Pusat
Numun, secara margin ini akan ada 180 saham yang diperdagangkan.Margin efektif 6 Februari, Senin. Jadi untuk anggota bursa (AB) dengan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) di atas Rp250 miliar maka bisa memberikan financing kurang lebih 180 saham," ungkapnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (1/2/2017).Alpino menuturkan, sampai saat ini sudah ada sebanyak 28-29 broker yang memiliki MKBD di atas angka Rp250 miliar.
Untuk AB dan MKBD masih dibawah Rp250 miliar, hanya bisa memperdagangkan margin sebanyak 45 saham. "Kalau di bawah Rp250 miliar mereka hanya memberikan LQ45," tukasnya. Ia pun menuturkan, 3 Februari 2017 nanti BEI akan menghitung jumlah broker yang layak mendapat fasilitas margin tersebut.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, pada Februari 2017 ini akan memakai sistem relaksasi margin. Relaksasi tersebut diharapkan akan membuat saham yang bisa diperdagangkan secara margin semakin banyak. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya mengatakan, margin ini akan mulai efektif diberlakukan di minggu kedua Februari ini. Saham yang diperdagangkan awalnya hanya 45 saham yang tergabung dalam indeks LQ45.