Hingga saat ini asap masih keluar dari Pasar Senen, yang terbakar sejak Kamis (19/1) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari kemarin. Petugas masih terlihat silih berganti masuk ke pasar untuk memadamkan api yang masih tersisa.Dugaan sementara, penyebab kebakaran ini adalah korsleting listrik, meski untuk kepastiannya harus menunggu penyelidikan dari pihak pemadam kebakaran dan kepolisian. Kebakaran merusak 1.691 kios, tak ada korban jiwa akibat peristiwa ini, namun ada enam korban luka ringan dan satu orang pingsan.
Polisi memergoki empat orang yang diduga akan menjarah barang yang tersisa dari kios yang terbakar di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Keempat pria tersebut langsung pergi ketika dihampiri polisi.
Pantauan detikcom di lokasi, Jumat (20/1/2017), empat pria yang diduga ingin menjarah barang yang tersisa dari kios yang terbakar di Pasar Senen itu masuk sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. Mereka terlihat memilih barang yang masih tersisa dari kios di lantai 1 Blok 2 Pasar Senen, Jakarta Pusat.
"Ada niat mereka mungkin," kata Ipda Lukas Marbun, salah satu polisi yang memergoki keempat orang tersebut.Keempat lelaki yang diduga ingin menjarah barang di kios yang terbakar tersebut belum sempat mengambil apa pun. Mereka pun tidak diamankan dan hanya disuruh meninggalkan lokasi.
Sumarsono Ajak Perwakilan OSIS Jakarta Diskusi di Bus Wisata | PT Bestprofit Futures Pusat
Raihan sudah disiapkan sejumlah pertanyaan dalam diskusi ini. Dia berharap bahwa melalui diskusi ini bisa memberikan ruang kepada siswa-siswi untuk menyampaikan pendapatnya mengenai kondisi pendidikan saat ini untuk menjadi lebih baik.
Diskusi ini akan berlangsung di Bus Wisata yang sudah disiapkan. Lebih dari 40 siswa sudah hadir di meeting point Balai Kota untuk mengikuti acara ini. Rute perjalanan rencananya akan berlangsung dari Balai Kota-Kota Tua-Balai Kota.Sebelumnya, Sumarsono pernah mengajak pejabat DKI Jakarta rapat di atas Kereta Wisata tujuan Jakarta-Yogyakarta.
Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengadakan diskusi dengan perwakilan siswa OSIS se-DKI Jakarta. Mereka akan berdiskusi seputar masalah pendidikan di atas bus wisata sambil keliling Jakarta.Rencananya, diskusi akan berlangsung di Bus Wisata yang sudah disiapkan. Lebih dari 40 siswa sudah hadir dimeetingpoint Balai Kota untuk mengikuti acara ini.
Rute perjalanan rencananya akan berlangsung dari Balai Kota-Kota Tua-Balai Kota.Ajang diskusi ini disambut dengan baik oleh perwakilan siswa OSIS yang diundang. Para siswa siap menyampaikan unek-uneknya dan menyampaikan pendapat tentang dunia pendidikan di Jakarta.
"Menurut saya, diskusi ini bagus karena kalau ada yang nggak kami tahu soal Jakarta, bisa ditanya dalam diskusi ini", ujar ketua rombongan siswa OSIS SMAN 80 Jakarta, Raihan Aqshal, di Gedung Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan No 8, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).
Menurut Raihan, diskusi ini bertujuan untuk memberikan pendapat para siswa mengenai kondisi pendidikan saat ini. "Apa yang dirasa di Jakarta di masa sekarang saja. Jadi hal-hal apa yang ingin kami capai ke depannya bisa disampaikan di diskusi ini," kata dia.
Cerita Dua Polisi yang Selamatkan Nyawa Balita di Sukabumi | PT Bestprofit Futures Pusat
Warga Kampung Tanjung Sari RT 01 RW 04, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, itu kemudian meminta Neneng Hasanah, istrinya, menemani anak dan cucunya. Dia kemudian bergegas mendatangi Polsek Gunungpuyuh, Sukabumi Kota, untuk meminta bantuan. Saat itu waktu menunjukkan pukul 17.30 WIB, kantor Polsek hanya berjarak 500 meter dari tempat tinggalnya.
"Uang, saya nggak punya, tapi saya berpikir bagaimana caranya cucu saya bisa lekas ke rumah sakit, sementara kartu BPJS sudah lama tidak disetor. Saya buang semua kekhawatiran dan saya yakin bapak polisi bisa memberikan pertolongan," lanjut Acu.
Acu mengaku di saku celananya hanya tersisa uang Rp 1.000. Bekerja sebagai penjaga rumah membuatnya tidak bisa mendapatkan penghasilan rutin ketika ada keadaan darurat. Sedangkan Erik (30), menantunya, hanya bekerja serabutan dan sedang berada di Depok.
Cerita tentang kebaikan polisi menjadi viral di media sosial, yakni aksi dua anggota Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat, yang membantu balita usia 10 bulan sakit muntaber dan mengantarkannya ke rumah sakit. Aksi polisi itu terjadi pada Rabu (18/1/2017).
Di kediamannya yang sederhana di Kampung Tanjung Sari, RT 01 RW 04, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, itu, detikcom ditemui Acu (63) dan Neneng Hasanah (51). Mereka adalah kakek dan nenek balita Raiman Radinka yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Al Mulk tersebut. Dia sempat takut disalahkan karena meminta tolong polisi dan memakai kendaraan polisi.
"Saya takut salah soalnya pakai fasilitas kepolisian, tapi mau bagaimana lagi, saat itu situasinya benar-benar panik," tuturnya sekitar pukul 10.30 WIB, Kamis (19/1).Acu mulai menceritakan kejadian yang menimpa cucunya. Hari Rabu itu, sekeluarga sempat panik melihat cucunya menunjukkan gejala sakit.
"Cucu saya, Raiman Radinka, kemarin tiba kejang-kejang dan muntah. Saya panik bukan main, sementara putri saya, Siti Nurjanah (20), ibu Raiman, hanya bisa menangis histeris. Bagaimana tidak panik, Pak, wajah cucu saya itu memucat seperti kekurangan darah, kakinya tak berhenti menendang-nendang," tuturnya.
Best profit