Tercatat, kinerja unaudited sepanjang 2016, perseroan memperoleh laba bersih sebesar sekitar Rp1,15 triliun atau meningkat sekitar 36 persen dibandingkan laba bersih di tahun sebelumnya sekitar Rp845,6 miliar.Untuk tahun ini, perusahaan pelat merah di bidang konstruksi tersebut membidik pendapat sebesar sekitar Rp 25 triliun atau tumbuh sekitar 40 persen hingga 50 persen dibandingkan pendapatan unaudited 2016 sekitar Rp17,6 triliun."Dengan target tersebut, perseroan optimis laba bersih tahun 2017 dapat tumbuh sekitar 40 persen sampai 50 persen dibandingkan dengan perolehan laba bersih unaudited 2016," ujarnya.
PT PP (Persero) Tbk mencatat sampai dengan pekan ke tiga Januari 2017 telah mengantongi kontrak baru senilai Rp 4,3 triliun.Perolehan kontrak baru tersebut naik hampir empat kali lipat atau sebesar sekitar 306 persen per tahun (year on year) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,1 triliun.Direktur Utama PT PP, Tumiyana mengatakan, beberapa proyek yang diraih oleh perseroan antara lain, paket rekonstruksi atau peningkatan struktur Jalan Karangnongko- Wangon senilai sekitar Rp1,19 triliun, Jalan Tol Cisumdawu senilai sekitar Rp1,5 triliun dan Bangkanai GT/GE Power Plant Stage 2 140 MW di Kalimantan Tengah senilai sekitar Rp1,7 triliun.
"Pencapaian ini masih belum termasuk kontrak baru yang diraih oleh entitas-entitas anak perseroan," kata Tumiyana di Jakarta, Senin (30/1/2017).Selama 2016, perseroan berhasil mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp32,6 triliun. Dengan demikian, total order book sampai dengan akhir 2016 mencapai Rp71,5 triliun, termasuk carry over 2015 sebesar Rp39 triliun.Menurut Tumiyana, pada tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan kontrak baru sekitar 25 persen dari tahun lalu, yaitu sebesar Rp40 triliun."Perseroan optimis dapat merealisasikan target kontrak baru tersebut karena gencarnya proyek-proyek infrastruktur yang tengah digalakkan oleh pemerintah," kata Tumiyana.
PTPP Bukukan Laba Bersih Rp1,15 Triliun | PT Bestprofit Futures Jambi
Sebagai pengingat, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp201,64 miliar pada 2010, kemudian terus meningkat menjadi Rp240,22 miliar (2011), Rp309,68 miliar (2012), Rp420,71 miliar (2013), Rp531,95 miliar (2014) dan Rp740,32 miliar (2015).Sementara itu, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp25 triliun pada 2017 atau meningkat dibandingkan dengan perkiraan pendapatan Rp17,6 triliun pada 2016.Dengan target tersebut, perseroan menargetkan laba bersih pada 2017 dapat tumbuh sekitar 40%-50% dibandingkan dengan perolehan laba bersih tahun sebelumnya.
Berdasarkan paparan di laporan tahunannya, PTPP menargetkan pendapatan Rp21 triliun pada 2016. Pendapatan usaha PTPP terus bertumbuh sejak 2010 dimana pada saat itu perusahaan membukukan Rp4,4 triliun, kemudian Rp6,23 triliun (2011), Rp8 triliun (2012), Rp11,65 triliun (2013) , Rp12,42 triliun (2014) dan Rp14,21 triliun (2015).
Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PTPP (Persero) Tbk., mengumpulkan laba bersih Rp1,15 triliun pada 2016 atau meningkat 36% dibandingkan dengan Rp845,6 miliar pada 2015.
Angka laba bersih 2016 itu merupakan laba bersih dari kinerja keuangan yang belum selesai diaudit. Perusahaan belum menerbitkan laporan keuangan tahun 2016 di laman Bursa Efek Indonesia.
“Kenaikan laba bersih tahun 2016 ini membuktikan bahwa perseroan konsisten untuk terus berupaya meningkatkan laba bersihnya secara terus menerus sejak tahun 2012 di mana rata-rata pertumbuhan laba bersih perseroan selalu tumbuh di atas 30% setiap tahunnya,” ujar Direktur Utama PTPP Tumiyana dalam keterangan tertulis.
PTPP Kantongi Kontrak Rp4,3 Triliun di Awal Januari | PT Bestprofit Futures Jambi
Di tahun 2017, perseroan menargetkan pertumbuhan kontrak baru sekitar 25 persen dari tahun lalu, yaitu sebesar Rp40 triliun. Perusahaan pelat merah yang bergerak di konstruksi ini optimis dapat merealisasikan target kontrak baru tersebut karena gencarnya proyek-proyek infrastruktur yang tengah digalakkan oleh Pemerintah.Selama tahun 2016, perseroan berhasil mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp32,6 triliun. Dengan demikian, total order book sampai dengan akhir tahun 2016 mencapai Rp71,5 triliun, termasuk carry over 2015 sebesar Rp39 triliun. Pencapaian kontrak baru perseroan tahun 2016 berhasil melampaui target kontrak baru yang ditetapkan perseroan, yaitu sebesar Rp31 triliun.
Pencapaian kinerja 2016 yang solid, PTPP optimis kinerja 2017 tumbuh signifikan, selain pencapaian kontrak baru Januari 2017, perseroan mengumumkan kinerja unaudited untuk tahun 2016. PTPP berhasil mencatatkan laba bersih unaudited di tahun 2016 sebesar sekitar Rp1,15 triliun atau meningkat sekitar 36 persen dibandingkan laba bersih di tahun 2015 sebesar sekitar Rp845,6 miliar.
Kenaikan laba bersih tahun 2016 ini membuktikan bahwa perseroan konsisten untuk terus berupaya meningkatkan laba bersihnya secara terus menerus sejak tahun 2012 di mana rata-rata pertumbuhan laba bersih perseroan selalu tumbuh di atas 30 persen setiap tahunnya.
PT PP (Persero) Tbk mengantongi kontrak baru senilai Rp4,3 triliun sampai dengan pekan ke-3Januari 2017. Perolehan kontrak naik sekitar 306 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, Rp1,1 triliun.Direktur Utama PTPP Tumiyana mengatakan, beberapa proyek yang berhasil diraih oleh perseroan ialah paket rekonstruksi atau peningkatan struktur Jalan Karangnongko- Wangon senilai sekitar Rp1,19 triliun, Jalan Tol Cisumdawu senilai sekitar Rp1,5 triliun, dan Bangkanai GT/GE Power Plant Stage 2 140 MW di Kalimantan Tengah senilai sekitar Rp1,7 triliun.
"Pencapaian ini masih belum termasuk kontrak baru yang diraih oleh entitas-entitas anak perseroan," kata Tumiyana melalui keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Senin (30/1/2017).Perseroan, kata Tumiyana, menargetkan pendapatan sebesar Rp25 triliun di tahun ini, atau tumbuh sekitar 40-50 persen bila dibandingkan pendapatan unaudited tahun 2016 sekitar Rp17,6 triliun. Dengan target tersebut, manajemen PTPP sangat optimis laba bersih tahun 2017 dapat tumbuh sekitar 40-50 persen dibandingkan dengan perolehan laba bersih unaudited 2016.
PT Bestprofit