Pemerintah Tetap Cermati Risiko Pertumbuhan | PT Bestprofit Futures
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menambahkan, pemerintah tetap akan melanjutkan perbaikan dalam menjaga kesehatan fiskal dan fundamental ekonomi. Ia menilai, persepsi terhadap risiko perekonomian bisa dirasionalkan melalui penilaian yang ada. Selain itu, perbaikan peringkat oleh Moody's ia yakini bisa membangun atmosfer investasi yang positif. Darmin menilai, penilaian yang ada menunjukkan kondisi makro ekonomi Indonesia masih kredibel dan dipercaya oleh investor. Bahkan, ia juga menekankan bahwa sisi kekhawatiran yang dirilis Moody's terkait tantangan penerimaan negara bisa diatasi. Menurutnya, anggaran tahun ini telah disusun secara kredibel dengan target penerimaan yang lebih realistis.
"Kita sudah jauh lebih realistis artinya aneh juga kalau masih berkhawatir-khawatir," ujar dia.
Lebih lanjut Darmin menyinggung soal upaya pemerintah untuk menjaga inflasi dari gejolak volatile foods. Ia menyadari bahwa dari pengaruh harga yang ditentukan pemerintah atas administered prices saja, inflasi di awal tahun 2017 sudah melonjak cukup tajam. "Kuncinya bisa tidak kendalikan volatile food-nya
. Sayangnya, volatile food sulit dikendalikan karena dia sangat tergantung juga sama musim," ujarnya. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa pemerintah tetap mencermati risiko pertumbuhan, baik yang datang dari sisi eksternal atau internal, meski peringkat prospek utang Indonesia membaik. Perbaikan ini sebelumnya ditunjukkan oleh rilis lembaga pemeringkat Moody's Investors Service (Moody's) yang menaikkan Outlook Sovereign Credit Rating Indonesia, dari stabil ke positif. Perbaikan peringkat ini sekaligus mengafirmasi rating investasi Indonesia ke level Baa3.
Sri menjelaskan, pemerintah tetap memperbaiki celah dari risiko fiskal terutama dari sisi kebijakan dan persepsi yang terbentuk dari berbagai penilaian lembaga pemeringkat. Salah satu jurus yang bakal ditempuh pemerintah adalah memperdalam penetrasi sektor keuangan di masyarakat.
Selain itu Sri juga memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 bisa berjalan secara kredibel, sehingga gejolak ekonomi global bisa diredam dari sisi dalam negeri.
Ia juga menyinggung soal penguatan penerimaan perpajakan dan nonpajak untuk mendukung belanja tahun ini. "Dari sisi harga komoditas, risiko itu akan ikut pengaruhi. Pada dasarnya kalau berhubungan dengan rating dan outlook kita akan dengar apa saja yang menjadi sumber persepsi risiko ekonomi," jelas Sri usai menghadiri rapar kerja dengan Komisi XI DPR, Kamis (9/2).
Moody's Naikkan Rating RI, Sri Mulyani Cermati Sejumlah Catatan | PT Bestprofit Futures
"Kalau yang dilihat dari APBN, ya kami perkuat penerimaan perpajakan, dimana akan lakukan perbaikan, berapa lama perbaikan, apa yang akan dicapai, sehingga informasi itu diperoleh dan dipercaya mereka yang melakukan assesment," kata Ani.Selain itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga akan melakukan perbaikan informasi. Ia tidak ingin lembaga internasional memberikan rating negatif lantaran kurangnya informasi terkait perbaikan yang dilakukan pemerintah.
"Jadi pada dasarnya kalau berhubungan dengan rating atau outlook maka kami akan mendengar sumber dari risiko persepsi mereka terhadap Perekonomian Indonesia," ucap perempuan kelahiran Lampung 54 tahun silam itu.Menteri Keuangan Sri Mulyani mencermati sejumlah catatan dari lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Service terkait pengelolaan anggaran Indonesia."Pokoknya kami usahakan terus menerus lakukan perbaikan," ujar perempuan yang kerap disapa Ani itu di Jakarta, Kamis (9/2/2017).
Moody’s memang meningkatkan Outlook Sovereign Credit Rating Indonesia dari Stable menjadi Positive, sekaligus mengafirmasi rating pada Baa3 (Investment Grade).Namun lembaga pemeringkat internasional juga memberikan catatan kepada pemerintah untuk berkomitmen menjaga defisit anggaran di bawah 3 persen dari PDB. Diharapkan, dengan dengan defisit anggaran yang terjaga, Indonesia menjaga utang dibandingkan dengan negara lainnya.
Moody's Naikkan Rating Indonesia, Ini Respons Sri Mulyani | PT Bestprofit Futures
"Persepsi terhadap risiko itu bisa dirasionalkan, akan sangat membantu kita dalam mnjelaskan dan menjalankan program program kita," kata dia di DPR, Kamis (9/2/2017). Dirinya juga menegaskan, pemerintah akan terus melakukan perbaikan. Misalnya, bila dalam APBN dari sisi penerimaan kurang, maka akan dilakukan penguatan.
"Jadi kita Akan trs melakukan terus perbaikan informasi, kredibilitas informasi, dan yang paling penting adalah policynya sudah dijalankan dengan betul," imbuhnya. Sementara itu, Sri Mulyani enggan berkomentar terkait S&P yang hingga kini belum menaikkan Rating Indonesia. "Kalau komunikasi kita langsung bukan lewat media," cetusnya.
Lembaga pemeringkat Moody’s Investors Service (Moody’s) memperbaiki Outlook Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari Stable menjadi Positive, sekaligus mengafirmasi rating pada Baa3 (Investment Grade).Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dalam rilis Moody's ada sejumlah risiko yang harus diperhatikan. Namun dia meyakini pemerintah akan terus memperkuat baik dari sisi kebijakan maupun fundamenta.