Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.335 per dolar | PT Bestprofit Futures Jambi
Gerak dolar AS memang sedikit liar pada perdagangan akhir pekan kemarin. Beberapa sentimen mempengaruhi pergerakan dolar AS salah satunya adalah kebijakan dari Presiden AS Donald Trump.
Dalam kampanyenya, Trump menjanjikan akan mengurang atau memotong pajak untuk perusahaan maupun individual. Namun sejauh ini belum ada kepatian mengenai pemotongan pajak tersebut. Investor mulai tarik menarik antara beli dan jual karena ketidakpastian tersebut.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, gerak rupiah masih terbawa arus global, terlihat dari penguatannya yang sejalan dengan pelemahan dolar AS di Asia pada perdagangan Jumat lalu.Namun memang, penguatan rupiah, yang sejalan dengan penurunan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN), terlihat relatif rendah dibanding nilai tukar negara lain di Asia.
Sentimen negatif dari angka inflasi Februari 2017 yang diharapkan naik drastis, dipercaya membatasi ruang penguatan rupiah. "Pengumuman inflasi akan dilakukan pada Rabu siang, diperkirakan akan berada di kisaran 4 persen (year on year)."Ruang penguatan rupiah diperkirakan masih terbatas mendekati rilis angka inflasi serta merespon dollar index yang mulai kembali menguat," tutur dia.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah tipis pada perdagangan di awal pekan ini. Menunggu pengumuman inflasi, penguatan rupiah tertahan. Mengutip Bloomberg, Senin (27/2/2017), rupiah dibuka di angka 13.335 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.331 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.335 per dolar AS hingga 13.348 per dolar AS. Jika dihitung dari awal pekan, rupiah masih mampu menguat 0,96 persen.Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.339 per dolar AS. Patokan tersebut melemah tipis jika dibandingkan dengan Jumat lalu yang ada di level 13.336 per dolar AS.
Rupiah Ditutup Melemah Tipis di Pasar Spot | PT Bestprofit Futures Jambi
Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan mata uang dolar terhadap mata uang utama lainnya terpantau naik tipis 0,01% atau 0,010 poin ke posisi 101,100 pada pukul 16.17 WIB setelah dibuka dengan kenaikan 0,03% atau 0,030 poin di posisi 101,120.Seperti dilansir Reuters hari ini, dolar bergerak naik cenderung flat hari ini dengan masih kurangnya momentum penguatan di saat para investor menantikan pidato Trump demi mendapatkan petunjuk rencana reformasi pajaknya.
Trump akan membuat pidato kebijakan pertamanya di depan kongres pada Selasa waktu setempat. Dalam pidatonya nanti, ia diharapkan menjabarkan detail rencana belanja infrastruktur dan pajak.
Pelemahan rupiah pada perdagangan hari ini sejalan dengan pelemahan mayoritas mata uang lainnya di Asia, di antaranya won Korea Selatan yang melemah 0,23%, yen Jepang yang turun 0,17%, dan peso Filipina yang melemah 0,14%.
Laju nilai tukar rupiah berakhir melemah pada akhir perdagangan hari ini, Senin (27/2/2017), usai mencatatkan penguatan selama tiga hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.Rupiah ditutup melemah 0,08% atau 10 poin ke Rp13.341 per dolar AS setelah diperdagangkan di kisaran Rp13.335 – Rp13.352 per dolar AS.Pagi tadi, rupiah dibuka dengan pelemahan tipis 0,03% atau 4 poin ke 13.335 per dolar AS.Pada perdagangan Jumat (24/2/2017), rupiah ditutup menguat 0,15% atau 20 poin ke Rp13.331 per dolar AS.
Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi terbatasnya ruang penguatan rupiah pada perdagangan hari ini, jelang rilis data inflasi serta merespons penguatan indeks dolar AS.Dia menilai, sentimen negatif dari angka inflasi Februari 2017 yang diharapkan naik drastis, dipercaya membatasi ruang penguatan rupiah. Data inflasi dijadwalkan rilis Rabu siang dan diperkirakan ada di kisaran 3,9%-4% YoY, atau naik hampir 50bps."Ruang penguatan rupiah diperkirakan masih terbatas mendekati rilis angka inflasi serta merespons dollar index yang mulai kembali menguat," katanya dalam riset.
Rupiah Ditutup Tak Berdaya Saat USD Pulih | PT Bestprofit Futures Jambi
"Pasar masih menunggu rincian lebih lanjut rencana stimulus ekonomi Presiden Trump, termasuk pelonggaran pajak, reformasi pajak yang komprehensif dan investasi infrastruktur yang lebih tinggi. Jika dia gagal memberikan rincian dan keyakinan, hal ini akan mendorong ke posisi lebih rendah," ucap Analis Mata Uang MUFG Lee Hardman, di London.Setelah bangkit dari posisi terendah 111.92 terhadap yen di awal perdagangan Asia, USD kali ini naik sebesar 0,3% pada level 112.29 melawan yen.
Terhadap beberapa mata uang utama, USD cenderung mendatar di level 101.15.Sedangkan euro naik tipis 0,1% pada awal pekan hingga level 1.0575 terhadap USD, menjelang pemilu Prancis. Di sisi lain poundsterling tergelincir ke posisi terendah dalam sepekan terhadap USD ke level 1.2384 dipicu sikap politik Skotlandia.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan awal pekan, Senin (27/2/2017) ditutup tak berdaya dibandingkan sesi sebelumnya. Pelemahan mata uang Garuda terjadi saat USD mulai pulih dari posisi terendah dua setengah pekan. Posisi rupiah menurut Yahoo Finance ditutup pada level Rp13.336/USD atau tidak lebih baik dari posisi sebelumnya Rp13.296/USD.
Pergerakan rupiah hari ini berada di kisaran level Rp13.327-Rp13.356/USD.Data Bloomberg menunjukkan rupiah berakhir pada posisi Rp13.341/USD dengan pergerakan harian Rp13.335-Rp13.352/USD. Posisi rupiah menunjukan penyusutan dibandingkan penutupan akhir pekan kemarin di level Rp13.331/USD.
Posisi rupiah juga terlihat tidak berdaya pada data SINDOnews bersumber dari Limas yang menunjukkan rupiah bertahan di level Rp13.335/USD. Rupiah masih tertekan dibandingkan sebelumnya pada level Rp13.340/USD.Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada level Rp13.339/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.336/USD.
Seperti dilansir Reuters hari ini, USD kembali pulih setelah sebelumnya sempat melemah ke posisi terendah dalam dua pekan melawan yen pada perdagangan Asia. Meski begitu investor diyakini masih menanti rincian kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang reformasi pajak.
Bestprofit