Adapun pasokan minyak distilasi termasuk diesel dan minyak pemanas naik 76.000 barel, lebih tinggi dari perkiraan penurunan satu juta barel.Harga minyak telah menemukan dukungan dalam beberapa pekan setelah rencana organisasi negara-negara eksportir minyak (OPEC) menurunkan produksi.OPEC dan negara produsen di luar OPEC telah menurunkan 1,5 juta barel per hari (bph) dari rencana 1,8 juta bph.Mengutip CNBC.com, Kamis (26/1/2017), Bernstein Energy mengatakan persediaan minyak dunia turun sebesar 24 juta bph menjadi 5,7 miliar barel pada kuartal IV tahun lalu dibandingkan kuartal sebelumnya.
Jumlah pasokan setara dengan 60 hari konsumsi minyak dunia. Namun seiring pemotongan produksi OPEC, output minyak serpih AS meningkat.Produksi minyak AS sudah naik lebih dari enam persen sejak pertengahan 2016, meskipun masih tujuh persen di bawah puncaknya di 2015.Output kembali ke level yang dicapai pada akhir tahun 2014, ketika peningkatan produksi minyak mentah AS berkontribusi pada kecelakaan di harga minyak.Janji Presiden Donald Trump untuk mendukung industri minyak AS telah mendorong para analis untuk merevisi naik perkiraan mereka dari pertumbuhan produksi minyak AS yang sudah mendapatkan harga lebih tinggi.
Harga minyak dunia turun menyusul laporan dari Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan persediaan minyak mentah negara dan cadangan bensin meningkat tajam.Harga patokan minyak di AS, WTI, turun 43 sen menjadi 52,75 dollar AS per barel, sedangkan patokan Brent turun 25 sen menjadi 55,19 dollar AS per barel.EIA melaporkan, pasokan minyak mentah AS naik 2,8 juta barel dalam sepekan yang berakhir 20 Januari.Kenaikan stok minyak mentah sesuai dengan ekspektasi analis dalam laporan yang sebelumnya dirilis American Petroleum Institute (API).Sementara stok bensin dilaporkan naik 6,8 juta barel, jauh lebih tinggi dibandingkan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan 498.000 barel.
Harga Minyak Dunia Turun karena Stok Milik AS Meningkat | PT Bestprofit Futures Banjarmasin
Kenaikan stok memperkuat kembali ekspektasi para investor bahwa peningkatan produksi minyak serpih (shale oil) AS tahun ini akan mengurangi dampak dari penurunan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen-produsen utama lainnya.Patokan harga di pasar AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, berkurang 0,43 dolar AS menjadi menetap di 52,75 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Harga minyak dunia turun pada Rabu (25/1) atau Kamis (26/1) pagi WIB), setelah laporan menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) meningkat. Hal tersebut memicu kekhawatiran berlanjutnya kelebihan pasokan minyak mentah global.Menurut laporan mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA), persediaan minyak mentah AS naik 2,8 juta barel pada pekan yang berakhir 20 Januari menjadi 488,3 juta barel dan naik 5,3 persen dari periode sama tahun lalu. Kenaikan persediaan minyak mentah AS ini sesuai dengan ekspektasi para analis.
Harga minyak dunia turun dipicu kekhawatiran kelebihan pasokan | PT Bestprofit Futures Banjarmasin
Kenaikan stok memperkuat kembali ekspektasi para investor bahwa peningkatan produksi minyak serpih (shale oil) AS tahun ini akan mengurangi dampak dari penurunan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen-produsen utama lainnya.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, turu USD 0,43 menjadi menetap di USD 52,75per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, turun USD 0,36 menjadi ditutup pada USD 55,08 per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak dunia bergerak melemah atau turun pada Rabu (Kamis pagi WIB). Penurunan harga terjadi setelah laporan menunjukkan persediaan minyak mentah AS meningkat, memicu kekhawatiran berlanjutnya kelebihan pasokan minyak mentah global.Persediaan minyak mentah AS naik 2,8 juta barel pada pekan yang berakhir 20 Januari menjadi 488,3 juta barel dan naik 5,3 persen dari periode sama tahun lalu, menurut laporan mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA), sesuai dengan ekspektasi para analis. Demikian ditulis Antara, Kamis (26/1).
PT Bestprofit