Kalau ditanya enggak bisa jawab, saya suruh belajar ulang. Kalau enggak hafal juga, saya suruh cari pekerjaan lain saja," ujarnya. Dia mencontohkan, untuk paket terpilih dalam pembangunan PLTS terpusat di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). "Berapa harga proyeknya? Kenapa harganya segini? Kenapa kalau pakai baterai, merek baterai apa? Itu semua harus bisa jawab," tegas mantan Menteri Perhubungan tersebut.
Menteri ESDM Ignasius Jonan menuntut pejabat di kementeriannya agar bekerja dengan teliti. Bahkan, dia mencontohkan agar pejabat Kementerian ESDM mengetahui harga mur. Pasalnya, detail pengetahuan terhadap proyek yang dikerjakan itu penting. Maka dari itu, Jonan pun akan melaksanakan amanat Presiden Joko Widodo untuk mengetahui dipakai apa uang rakyat tersebut."Menteri itu kan pengetahuannya 50%, yang 99% itu pejabat kementeriannya. Abis ini saya keliling ESDM untuk cek," ujarnya, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Seperti diketahui, Kementerian ESDM telah melakukan penandatanganan kontrak pengadaan barang dan jasa tahun 2017, tahap I. Adapun total paket yang mulai dikerjakan sebanyak 134 kontak dengan nilai Rp284 miliar. Menteri Jonan meminta, agar seluruh pejabat eselon I hingga eselon III mampu menguasai secara detail apa saja paket yang dikerjakan demi mempertanggungjawabkan uang rakyat yang telah dikeluarkan. "Di dalam pembahasan paket 2017 saya tidak ikut, karena saya baru di ESDM. Tapi saat membahas paket 2018 nanti saya ingin semua pembahasan dibahas secara detail sampai mengetahui berapa harga mur yang digunakan.
Jonan Tuntut Timnya Teliti hingga ke Harga Mur | PT Bestprofit Futures Medan
"Di dalam pembahasan paket 2017 saya tidak ikut, karena saya baru di ESDM. Tapi saat membahas paket 2018 nanti saya ingin semua pembahasan dibahas secara detail sampai mengetahui berapa harga mur yang digunakan. Kalau ditanya enggak bisa jawab, saya suruh belajar ulang. Kalau enggak hafal juga, saya suruh cari pekerjaan lain saja," ujarnya, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Dia mencontohkan, untuk paket terpilih dalam pembangunan PLTS terpusat di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). "Berapa harga proyeknya? Kenapa harganya segini? Kenapa kalau pakai baterai, merk baterai apa? Itu semua harus bisa jawab," tegasnya.Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan penandatanganan kontrak pengadaan barang dan jasa tahun 2017, tahap I.
Adapun total paket yang mulai dikerjakan sebanyak 134 kontak dengan nilai Rp284 miliar. Menteri ESDM Ignasius Jonan meminta, supaya seluruh pejabat eselon I hingga eselon III dapat memahami detail apa saja paket yang dikerjakan. Hal ini penting, lantaran para pejabat ESDM dapat bertanggung jawab dengan uang rakyat yang dikeluarkan untuk apa.
Menteri Jonan Curhat Pengalaman di Kemenhub | PT Bestprofit Futures Medan
“Kok beda Rp50 ribu dari sebelumnya, saya bilang di sini tidak ada bangun pabrik bantalan rel, ini pakai pengapalan bawa dari Jawa, nah ceritanya berlanjut, Beliau tanya lagi ukuran bantalan rel itu ton atau meter, saya jawab kalau rel pakai ton dengan hitungan USD1.300," sambungnya. Dari cerita ini, Jonan mengatakan, kesimpulannya para pejabat di lingkungan ESDM harus bisa menjawab segala sesuatu hal terkait proyek yang dikerjakan. "Artinya dia memiliki tanggung jawab dengan apa yang dikerjakan," tandasnya.
Menurut Jonan, hal-hal menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, orang nomor satu di Indonesia ini harus mengetahui uang rakyat yang digunakan untuk apa. Artinya dalam bekerja harus mengetahui detail pekerjaan yang dilakukan. "Misalnya waktu saya jadi Menteri Perhubungan. Presiden mengunjungi lokasi peresmian terminal baru untuk Bandara Wamena. Beliau lihat, kemudian tanya ini satu meter persegi bangunannya berapa, saya jawab Rp13, juta. Beliau tanya lagi kok murah, saya jawab belum pintar korupsi, kalau pintar mungkin mahal," cerita Jonan, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Detail pengetahuan terhadap proyek yang dikerjakan itu penting. Maka dari itu, Jonan pun akan melaksanakan amanat Presiden Joko Widodo untuk mengetahui dipakai apa uang rakyat tersebut. "Kemudian saat Beliau meninjau jalur kereta api Minagkabau, Beliau tanya bantalan rel satu berapa? Saya yakin menteri lain ditanya enggak kepikiran. Saya jawab satu bantalan rel harga Rp522 ribu,” tuturnya. Selang waktu dua Minggu, lanjut Jonan, Presiden melihat jalur kereta api Binjai dan kembali bertanya harga bantalan. Dia menjawab lagi, harga bantalan untuk jalur Binjai Rp575 ribu.