Sebagai informasi, kredit segmen mikro tumbuh 18,2 persen secara tahunan (yoy), dari Rp178,9 triliun di tahun 2015 menjadi Rp211,5 triliun di tahun 2016. Pertumbuhan tersebut berkontribusi besar terhadap pertumbuhan kredit BRI secara total tahun lalu yang mencapai Rp635,3 triliun.
Komitmen BRI untuk mendukung sektor UMKM juga tercermin dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sampai dengan tahun 2016, BRI telah menyalurkan KUR dengan total Rp69,4 triliun kepada kurang lebih 3,9 juta debitur. Dengan pencapaian tersebut, BRI berkontribusi hingga 91,1 persen dari total penyalur KUR nasional. Untuk tahun ini, perseroan menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp71 triliun sesuai dengan kuota dari pemerintah.
"Tingginya tingkat pertumbuhan kredit mikro ini menunjukan komitmen BRI tetap fokus dan konsisten melayani UMKM. Sektor UMKM merupakan sektor strategis dan akan tetap menjadi fokus bisnis utama BRI untuk ke depannya," kata Sunarso.
Dominasi perbankan dalam usaha bisnis pinjaman ke sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mulai terusik oleh kehadiran perusahaan layanan keuangan berbasis teknologi (Fintech). Pasalnya saat ini, sejumlah perusahaan Fintech ramai-ramai terjun ke dalam bisnis pinjam meminjam dengan skala nominal kecil,
Kendati demikian, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengaku enggan bersaing dengan pelaku usaha Fintech. Bank pelat merah yang fokus di sektor mikro ini menyatakan tidak memandang pelaku Fintech sebagai pesaing di bisnis tersebut.
"Kami tidak memandang Fintech itu musuh bank, pada ujungnya Fintech itu adalah cara bertransaksi. Pada akhirnya mereka masih butuh rekening di bank. Sehingga Fintech bukan lawan," ujar Wakil Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers, Selasa (31/1).
Aset Bank BRI Tembuh Batas hingga Rp 1.003, 6 Triliun | PT Bestprofit Futures
"12 tahun berturut-turut laba kita naik, dan kali ini tetap menjadi pencatat laba bank tertinggi di antara bank lain," ungkap Asmawi Syam.Peningkatan jumlah aset juga berasal dari penyaluran kredit yang hingga Desember 2016 meningkat 13,8 persen, tercatat sebesar Rp 653,3 triliun, lebih tinggi dari dibandingkan kredit industri yang hanya naik 8,46 persen.Kredit ini didukung pencapaian kredit mikro yang memiliki porsi 33,3 persen.Pertumbuhan kredit mikro sendiri mencapai 18,2 persen secara year on year (YoY), dari Rp 178,9 triliun menjadi Rp 211,5 triliun.
Untuk penyaluran di UMKM, kredit BRI juga mengalami kenaikan 14 persen di 2016.Sementara itu, dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI berhasil meningkatkannnya menjadi Rp 723,8 triliun pada akhir 2016, naik dari 2015 sebesar Rp 642,7 triliun yang didominasi pertumbuhan tabungan dan giro (CASA) sebesar 60, 6 persen dari total DPK.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk berhasil menembus batas aset hingga Rp 1.003,6 triliun selama 2016 lalu.Prestasi tersebut naik 14,3 persen dari tahun 2015 yang berhasil mengumpulkan aset sebesar Rp 878, 4 triliun rupiah."Bank BRI konsisten tumbuh positif dan tidak pernah mengalami penurunan, aset ini konsolidasi, dan naik 14,3 persen," ucap Direktur Utama Bank BRI, Asmawi Syam, di acara konferensi pers di Pemaparan Kinerja Keuangan Tahun 2016 Bank BRI, di Gedung I BRI, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).
Jumlah aset yang meningkat juga diikuti peningkatkan laba bersih dari Rp 25,2 menjadi Rp 25,7 Triliun.Sebelumnya, BRI berhasil selama 12 tahun berturut-turut meraih laba terbesar di Indonesia.
BRI Bidik Penyaluran Kredit Tumbuh 14% di 2017 | PT Bestprofit Futures
"Kalau mau ekonomi tumbuh besar butuh pertumbuhan kredit, kredit butuh DPK, butuh likuditas masuk ke sistem. Kita butuh belanja pemerintah. Kondisi global memang belum berubah, tapi bersyukur Indonesia mampu mengatasi tantangan-tantangan global tersebut," jelas dia.
Sementara itu, BRI juga menargetkan pertumbuhan laba bersih bisa mencapai tiga hingga lima persen. Sebagaimana tahun ini, BRI berhasil menjaga pertumbuhan laba tetap positif meski bank harus menaikkan adangan Keruigian Penurunan Nilai (CKPN).
"Laba terus tumbuh positif, 10 tahun ke belakang enggak pernah tumbuh negatif. Apa yang buat laba tumbuh tetap positif meski single digit, CKPN kita naikkan sampai 170 persen. Bank ini dikelola profitable tapi kita cari profit dengan prudent," pungkasnya.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI memperkirakan sejumlah capaian bisnis akan lebih baik di tahun ini. Perbaikan kinerja dipengaruhi oleh membaiknya kondisi ekonomi domestik maupun global.
Wakil Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, ekonomi dunia tahun ini memang masih dihadapkan pada sejumlah tantangan. Namun hal ini akan diimbangi dengan efektivitas kebijakan pemerintah bagi perekonomian nasional."Tahun ini ekonomi harapan kita membaik tapi kita enggak bisa berharap terlalu muluk. Kita cukup optimistis kebijakan yang diluncurkan pemerintah mudah-mudahan efektivitasnya dirasakan," kata Sunarso, di Gedung BRI, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2017).
Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit bisa lebih baik dengan mencapai 12 persen hingga 14 persen. Target yang dipasang sesuai dengan apa yang diinginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar kredit bisa menggerakan perekonomian.
PT Bestprofit