Boaz sudah mencetak tiga gol. Dan ia juga banyak menjadi otak terciptanya gol-gol Indonesia. Yang paling penting adalah pengalaman striker Persipura Jayapura tersebut. Boaz mampu menjadi kapten dan teladan bagi pemain-pemain Indonesia yang rata-rata masih muda.Selanjutnya yang menjadi kandidat adalah tandem gelandang Indonesia Stefano Lilipaly. Penyerang keturunan dari Belanda itu mampu menjadi penyeimbang lini tengah Indonesia. Dan ia juga kerap maju membantu serangan. Peran penting Lilipaly adalah sebuah golnya ke gawang Singapura yang membuat Indonesia secara dramatis lolos dari penyisihan grup.
Dua kandidat lain berasal dari negeri Gajah Putih yakni gelandang Chanathip Songkrasin dan winger Sarawut Masuk. Songkrasin mengalami peningkatan drastis dibanding dua tahun lalu. Rekan Dangda di Muanthong United itu kini menjadi pilar lini tengah tim besutan Kiatisuk Sanamuang.Sedangkan nama terakhir Sarawut masuk berkontribusi besar memenangkan Thailand ketika Dangda dijaga ketat oleh lawan. Masuk sudah mencetak tiga gol di Piala AFF dan masih berpeluang merebut gelar top skorer Piala AFF.
Lima pemain berpeluang mendapatkan gelar sebagai pemain terbaik Piala AFF 2016. Kelima permain tersebut adalah dua pemain Indonesia dan tiga lainnya dari Thailand.Lima pemain tersebut berdasarkan analisis dari media olahraga ternama di Asia yaitu Fox Sport Asia. Dikutip pada Rabu (14/12) Fox menjagokan striker Thailand, Teerasil Dangda sebagai kandidat terkuat peraih Most Valuable Player (MVP).
Dangda yang merupakan mantan pemain Manchester City tersebut telah melesakkan enam gol sepanjang AFF 2016. Gol-gol Dangda berkontribusi besar membawa The War Elephants melaju hingga partai final. Selain MVP, striker 28 tahun tersebut juga punya peluang memenangkan gelar top skorer.Dua pemain yang masih mungkin mengejar catatan gol Dangda hanya striker Indonesia Boaz Solossa dan striker Thailand lainnya Sarawut Masuk. Unggulan kedua peraih MVP AFF 2016 adalah Boaz. Boaz adalah salah satu pemain yang menginspirasi Garuda melaju sampai partai puncak.
Timnas Indonesia Menggigit di Momen yang Tepat | PT Bestprofit Futures
Momen itu dimanfaatkan dengan baik oleh Timnas Indonesia untuk menerkam Thailand. Dan satu kesalahan bek kiri Thailand Theerathon Bunmathan dimanfaatkan dengan sempurna oleh Rizky Pora untuk mencetak gol penyeimbang Indonesia pada menit ke-65.Lima menit kemudian Timnas Indonesia kembali memanfaatkan rapuhnya sisi kiri pertahanan Thailand. Kali ini kerja sama satu-dua Boaz Solossa dengan Zulham Zamrun membuahkan sepak pojok yang berakhir dengan gol sundulan Hansamu pada menit ke-70.
Indonesia sebenarnya memiliki peluang untuk mencetak gol ketiga, namun tendangan Ferdinand Sinaga dan sundulan Lerby Eliandry dalam satu kesempatan berhasil diantisipasi kiper Thailand Kawin Thamsatchanan.Secara keseluruhan, strategi permainan Riedl terbilang sukses. Hanya saja Boaz Solossa dan kawan-kawan telat panas dan demam panggung di awal pertandingan, sesuatu yang tidak boleh terulang pada final leg kedua di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (15/12).
Cedera yang dialami Andik Vermansah pada menit ke-18 dan gol Teerasil Dangda pada menit ke-33 menjadikan babak pertama di Stadion Pakansari menjadi mimpi buruk bagi Indonesia.
Menerapkan formasi 4-2-3-1, pelatih Alfred Riedl sebenarnya menggunakan strategi tepat untuk menghadapi Thailand yang merupakan tim terbaik di kawasan Asia Tenggara saat ini.Mengandalkan dua gelandang bertahan Manahati Lestusen dan Bayu Pradana, Indonesia selalu berusaha memberikan tekanan ketat setiap Thailand menguasai bola.Sayangnya, ketika berhasil menguasai bola, para pemain Indonesia selalu kebingungan dalam membangun serangan. Entah karena demam panggung atau merasakan tekanan luar biasa, para pemain Indonesia sering melakukan kesalahan sendiri di babak pertama.
Salah satu kesalahan yang dilakukan Indonesia di babak pertama adalah ketika Rizky Pora berusaha melakukan backpass ke Kurnia Meiga. Backpass Rizky terlalu lemah dan bola berhasil dikuasai Teerasil. Beruntung Teerasil terlalu terburu-buru dalam melakukan penyelesaian akhir.Permainan kolektif Timnas Indonesia juga tidak terlihat di babak pertama. Kehadiran Zulham Zamrun yang menggantikan posisi Andik juga tidak banyak membantu.
Setelah gol Teerasil pada menit ke-33, Indonesia berusaha bertahan dari serangan Thailand di sisa waktu babak pertama.Di awal babak kedua Indonesia sebenarnya kembali di bawah tekanan Thailand. Namun, memasuki pertengahan babak kedua tim tamu mulai mengendurkan permainan. Entah karena lelah atau terlalu meremehkan Indonesia, namun Thailand terlihat sedikit mengangkat kaki dari pedal gas.
Kostum Replika Lilipaly Laku Terjual di Stadion Pakansari | PT Bestprofit Futures
Dilansir dari salah satu media nasional, kostum replika Stefano Lilipaly menjadi incaran para suporter. Hal ini diakui salah satu pedagang di Jalan Tegar Beriman, Syamsul Hadi, yang letaknya tak jauh dari kompleks stadion tersebut. Dia mengaku, ada dua kostum replika yang paling laku terjual, Boaz dan Stefano Lilipaly. "Sebenarnya ada nama lain seperti Andik Vermansyah. Tapi Boaz dan Stefano Lilipaly lebih banyak permintaannya," katanya kepada media tersebut.
Harga kostum tersebut pun beragam. Kostum yang kecil untuk anak-anak, harganya sekitar Rp35-65 ribu. Sementara kostum untuk dewasa harganya berkisar Rp50-100 ribu. Tak heran kostum replika Lilipaly menjadi incaran. Pasalnya, kehebatan cara bermainnya juga diakui para suporter. Pada saat melawan Tran Nguyen Manh, Lilipaly melesatkan bola ke gawang mereka dan membuka keunggulan untuk tim Indonesia. Sejak itu, nama Lilipaly dielu-elukan, hingga menggema seantero Stadion Pakansari.
Meski diguyur derasnya hujan, para suporter dan penggemar Tim Nasional (timnas) Indonesia tetap mengantre di depan Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, saat pertandingan final Piala AFF 2016, Rabu (14/12). Bukan cuma ramai oleh penonton, para penjual kostum replika pemain timnas pun juga tak kalah banyak.
BestProfit