Batal tampil bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2016 karena cedera tak membuat Ichsan Kurniawan absen nonton pertandingan teman-temannya. Itulah yang ia lakukan ketika Timnas Indonesia melakoni laga tandang ke Myanmar (4/11) dan Vietnam (8/11).Dari dua hasil laga uji coba yang dilakoni Timnas Indonesia dalam sepekan terakhir, Ichsan sebut skuat asuhan Alfred Riedl sudah terlihat makin kompak di lapangan. Kendati demikian, ia tak mau terlalu banyak mengomentari teman-temannya yang tergabung di skuat Garuda kali ini.
"Waduh (Soal peningkatan permainan), kalau itu ditanya pelatih saja langsung. Kalau secara keseluruhan saya lihat sudah semakin kompak," ungkapnya melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (9/11). Ichsan yang merupakan gelandang klub Sriwijaya FC mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) dalam lanjutan Indonesian Soccer Championship (ISC) 2016. Ia pun harus naik meja operasi dan menjalani masa pemulihan selama sekitar enam bulan ke depan. Sebelum cedera, pemain 20 tahun itu dipilih pelatih Alfred Riedl untuk masuk skuat Timnas Garuda yang akan tampil di Piala AFF 2016. Dari empat laga uji coba yang dilakukan, Ichsan hanya tampil ketika Indonesia mengalahkan Malaysia 3-0, 6 September lalu."Tapi saya selalu berdoa dan support saja dari jauh," kata pemain asal Palembang, Sumatera Selatan, tersebut.
Dari empat laga uji coba, Indonesia hanya satu kali mencatatkan kemenangan, yakni ketika melawan Malaysia di Stadion Manahan, Solo. Sayangnya awalan yang baik tersebut gagal berlanjut di tiga laga uji coba berikutnya. Indonesia hanya mampu bermain imbang di dua laga beruntun, 2-2 lawan Vietnam di Sleman (9/10) dan 0-0 lawan tuan rumah Myanmar (4/11).Skuat Garuda akhirnya mengecap kekalahan di uji coba terakhir lawan Vietnam di Hanoi, Selasa (8/11). Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-3.Setelah ini Timnas Indonesia akan kembali berlatih di Karawaci guna melakukan pemusatan latihan terakhir sebelum berangkat ke Filipina.
Indonesia akan mengawali perjalanan mereka di Piala AFF 2016 dengan menghadapi Thailand pada 19 November, disusul lawan Filipina (22/11), dan Singapura (25/11).
Pertandingan Piala AFF Resmi Pengaruhi Ranking di FIFA | PT Bestprofit Futures Surabaya
Kebijakan FIFA memberi pengakuan pada Piala AFF sebagai turnamen dengan tipe A, salah satunya disebabkan turnamen sepak bola terakbar di ASEAN ini mendapat perhatian luas dari kalangan penggemar sepak bola regional ASEAN.Sebagai salah satu bukti adalah jumlah penonton maupun rating dari siaran televisi yang terus meningkat. FIFA pun menganggap Piala AFF sebagai turnamen penting.Pada 2010, rekor tercipta saat 192 juta pemirsa televisi menyaksikan turnamen ini saat Malaysia menundukkan Indonesia di final untuk merengkuh gelar perdana mereka. Untuk dua leg partai final saja, sebanyak 15 juta penonton hanya datang dari pemirsa di Indonesia. Kemudian pada 2014, hampir lima juta penonton Malaysia menyaksikan turnamen ini melalui televisi berbayar.
Dengan pengesahan ini, para peserta Piala AFF, termasuk Timnas Indonesia, dipastikan akan makin termotivasi untuk mengalahkan setiap lawan demi merebut gelar juara sekaligus memperbaiki posisi di ranking FIFA yang penghitungannya rutin diperbaharui setiap satu bulan sekali. Sekadar diketahui, FIFA menerapkan rumus P = M x I x T x C untuk menghitung peringkat setiap bulannya. Dengan menjadi pertandingan kelas A, setiap pertandingan di Piala AFF masuk ke variabel I, yaitu Importance of Match atau pertandingan penting.Dalam variabel I itu Piala AFF masuk ke kategori friendly match yang termasuk pula turnamen kecil. Nilai untuk variabel itu adalah 1.0.
Sedangkan untuk pertandingan kelas kualifikasi, baik Piala Dunia maupun Konfederasi, nilainya 2.5. Kemudian pertandingan di Piala Konfederasi dan Piala Asia sejenisnya bernilai 3.0. Untuk pertandingan putaran final Piala Dunia nilai variabelnya 4.0.Setelah bergulir selama 11 edisi sejak 1996, Piala AFF (dulu bernama Piala Tiger), FIFA akhirnya melabeli dan mengesahkan Piala AFF sebagai turnamen kategori A.Selama ini, Piala AFF hanya dianggap FIFA sebagai sebuah partai persahabatan biasa dan poin yang dihasilkan dari turnamen dua tahun sekali ini hanya berdampak pada penghitungan poin di AFF, tidak di FIFA.Seperti dilansir dari ESPN Asia, Selasa (8/11/2016), menyusul pengesahan itu, Piala AFF 2016 akan masuk dalam sistem penghitungan poin FIFA, yang salah satunya bakal berdampak pada ranking timnas di FIFA.
"Baru-baru ini kami sudah mendapatkan pengesahan dari AFC bila Piala AFF sekarang masuk dalam penghitungan poin FIFA," ujar Datuk Seri Azzuddin Ahmad, Sekjen AFF."Kami mendapat dukungan dari 11 negara anggota AFF. Berkat dukungan mereka, gengsi Piala AFF kini makin meningkat," imbuhnya.Datuk Seri Azzuddin Ahmad menambahkan bila Piala AFF memberikan jaminan tontonan tidak hanya di regional ASEAN melainkan juga dunia. "Piala AFF jadi turnamen premier (utama) kami, alat kami menembus pasar (dunia)," lanjut Datuk Seri Azzuddin Ahmad.
Piala AFF Masuk Perhitungan Peringkat FIFA | PT Bestprofit
Futures Surabaya
Salah satu bukti Piala AFF menjadi magnet perhatian di kawasan Asia Tenggara adalah tercatatnya rekor 192 juta penonton televisi saat Piala AFF 2010. Saat itu, Malaysia menjadi juara setelah mengalahkan Indonesia dengan agregat 4-2. Azzuddin menjelaskan, salah satu kesepakatan yang dicapai adalah menghapuskan babak kualifikasi. Perubahan lain juga diusulkan untuk kejuaraan AFF adalah sistem kandang dan tandang pada fase penyisihan grup.Pada Piala AFF 2016, Kamboja menjadi tim yang lolos dari babak kualifikasi. Otomatis, mereka berada di Grup B bersama Myanmar, Malaysia, dan Vietnam.
"Hanya ada dua grup dan tim bermain dengan sistem kandang dan tandang. Negara-negara akan dipilih berdasarkan poin peringkat mereka dan dengan cara undian. Langkah ini lebih aktraktif untuk nilai komersial," jelas Azzuddin. Piala AFF 2016 akan digelar di Filipina dan Myanmar. Filipina Sports Stadium dan Memorial Rizal Stadium akan menjadi tempat digelarnya Grup A yang dihuni oleh Filipina, Thailand, Indonesia, dan Singapura. Grup B dihuni Myanmar, Malaysia, Kamboja, dan Vietnam. Semua pertandingan di grup ini akan digelar di Stadion Thuwunna YTC di Yangon.
Sepak bola Asia Tenggara menerima kabar baik. Hal tersebut tidak terlepas dari keputusan Badan Sepak Bola Tertinggi Dunia (FIFA) yang akhirnya mengakui turnamen Piala AFF.Dengan demikian, Piala AFF 2016 yang akan digelar 19 November akan meningkat dari segi prestise lantaran diakui FIFA sebagai turnamen dengan kategori A.Pengakuan FIFA terhadap Piala AFF tidak terlepas dari peningkatan jumlah audiens televisi dan penonton yang datang menyaksikan turnamen yang digelar setiap dua tahun sekali ini."Kami baru saja menerima deklarasi dari Federasi Sepak Bola Asia (AFC) bahwa Piala AFF saat ini sudah mendapat poin peringkat internasional," kata Sekretaris Umum AFF, Datuk Seri Azzuddin Ahmad kepada ESPN FC.
Sebelumnya, Piala AFF dianggap FIFA sebagai turnamen yang tidak termasuk dalam kalender internasional. Hal tersebut membuat hasil tim di Piala AFF tidak dihitung dalam poin perhitungan FIFA. "Kami memiliki 11 anggota yang membuat permohan kepada AFC. Dengan dukungan mereka, Piala AFF kini meningkat secara prestise.," ujar Azzuddin Ahmad. "Turnamen ini tidak hanya menawarkan kegembiraan di wilayah ini, tetapi di seluruh dunia. Piala AFF adalah turnamen premier kami dan tugas kami untuk memasarkan secara komprehensif," tuturnya.
Best Profit