Posted by PT. Bestprofit Futures Blog on Senin, 05 Desember 2016
Gol Ramos sendiri tak ayal disambut kegembiraan luar biasa dari rekan-rekannya, termasuk Carvajal. Yang kurang pantas adalah dalam perayaan tersebut Carvajal kedapatan memperlihatkan acungan jari tengah ke arah penonton di Camp Nou.Bagusnya, pemain bertahan berusia 24 tahun itu sudah menyadari kesalahan. Lewat Twitter Carvajal pun melontarkan permintaan maaf.
"Saya ingin minta maaf atas isyarat kepada sebagian suporter, (karena) merespons hinaan dari mereka. Itu sesuatu yang seharusnya tidak saya lakukan," tulisnya seperti dikutip Sky Sports.Pun demikian, tak tertutup kemungkinan Carvajal bakal dihukum otoritas terkait La Liga jika dinilai bersalah dalam memprovokasi suporter Barcelona lewat acungan jari tengah.
Mencetak gol menit-menit akhir di kandang lawan yang juga musuh bebuyutan jelas bikin senang bukan buatan. Tapi tentu tak bagus kalau sampai mengacungkan jari tengah.Hal itulah yang dilakukan oleh pemain Real Madrid Dani Carvajal, ketika sedang merayakan gol penyama kedudukan timnya di Camp Nou, markas Barcelona.Dalam El Clasico pertama musim ini, Sabtu (4/12/2016), Barcelona memimpin lebih dulu lewat gol Luis Suarez. Barulah di menit-menit akhir Madrid membuat skor jadi 1-1 melalui Sergio Ramos.Dengan hasil tersebut El Real masih menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di La Liga sejauh ini (10 menang, 4 seri). Entrenador Madrid Zinedine Zidane kini juga sudah melewati 26 laga tanpa terkalahkan di La Liga (22 menang, 4 seri).
Pique: Gelar Juara Masih Lama | PT Bestprofit Futures Bandung
Suarez sendiri menilai Barca sudah bermain baik. Secara keseluruhan Barca mencatatkan persentase penguasaan bola sebesar 55%. Mereka punya 11 percobaan dengan dua yang tepat sasaran. Sementara Madrid mencatatkan 14 upaya dan lima yang mengarah ke gawang.Meski secara catatan Madrid tampak lebih mengancam, kenyataannya tak sepenuhnya demikian. Barca sebenarnya punya sejumlah peluang bersih, hanya saja penyelesaian akhirnya buruk sehingga beberapa kans berakhir melebar atau melambung.”Saya tak tahu apakah saya sedih atau tidak. Kami tahu bermain di kandang, kami harus tampil sangat tangguh dan kami harus terus bekerja dan memberikan segalanya sampai momen terakhir,” ujar Suarez kepada beIN Sport.
”Hal-hal seperti ini terjadi di sepakbola. Kami sudah bekerja keras, punya peluang-peluang, tapi kalau tak mengambilnya, maka yang begitu bisa terjadi. Saya rasa kami adalah tim yang bermain lebih baik dan kami melakukan segala yang mungkin dilakukan. Sekarang kami harus kuat dan terus melaju," tambahnya dikutip Soccerway.Bek Barcelona, Gerard Pique berusaha tetap optimistis dengan peluang timnya menjadi juara La Liga, meski gagal mengalahkan Real Madrid pada laga el clasico di Stadion Camp Nou, Sabtu (3/12).
Pique menegaskan bahwa timnya harus segera menemukan ritme permainan seperti sebelumnya. Dia pun enggan memikirkan rekor Real Madrid yang belum terkalahkan di 33 pertandingan.”Segalanya berjalan baik untuk Real Madrid. Dan gol di menit ke-90 membuat mereka kembali tak terkalahkan. Tapi berdasarkan pengalaman saya, gelar juara masih ditentukan lama," ujarnya seperti dikutip Sport.Pique teringat dengan musim pertama Luis Enrique melatih Barcelona, dimana mereka mendapatkan gelar treble. Saat itu Barcelona juga menjalani masa sulit seperti sekarang.”Musim pertama Luis Enrique pada 2014/15, kami juga di situasi yang sama. Madrid juga sedang bagus dan unggul empat poin. Ini tergantung kami sendiri, tunggu kebangkitan kami,” katanya.Berbeda dengan Pique, Luis Suarez yang menjadi pencetak gol Barcelona tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya.
Suarez sangat menyayangkan kerja keras timnya yang gagal di menit-menit akhir.Bintang asal Uruguay itu pun kini pasrah dengan peluang Barcelona merebut juara. Dia menilai selisih 6 poin dengan Real Madrid itu cukup berat untuk dikejar.”Kami masih berjarak 6 poin. Ini bukan kondisi yang kami inginkan. Kami harusnya bisa menangkan laga ini, kami sudah mengantongi kemenangan, tapi tiba-tiba gagal,” ujarnya seperti dikutip Marca.
Jebol Gawang Barcelona, Sergio Ramos Jadi Bek Tersubur La Liga Musim Ini | PT Bestprofit Futures Bandung
Ramos sempat juga melesakan dua gol waktu Madrid mengalahkan Bayern Muenchen 4-0 pada leg kedua babak semifinal Liga Champions 2013/2014. Tapi, yang paling fenomenal waktu final Liga Champions 2013/2014 versus Atletico.Saat itu Madrid tertinggal 0-1 akibat ulah Diego Godin. Tapi, tandukan Ramos dimenit ke-94 mengubah keadaan. Ujungnya, Los Galacticos menang 4-1 karena Gareth Bale, Marcelo dan Cristiano Ronaldo mencetak gol saat perpanjangan waktu.
Berkat gol ke gawang Barcelona, Ramos telah mendulang tiga gol di La Liga musim ini. Itu mengalahkan torehan sejumlah penyerang klub lain. Dia lebih subur dari anggota lini depan Deportivo la Coruna, Granada dan Leganes.Produktivitas Ramos bahkan lebih tinggi dari Munir (2 gol/Valencia), Iker Muniain (2 gol/Athletic Bilbao), Alexandre Pato (1 gol/Villarreal), Leo Baptistao (2 gol/Espanyol) sampai Fernando Torres (2 gol/Atletico Madrid).Bek berusia 30 tahun itu pernah pula mencetak satu gol waktu final Liga Champions kontra Atletico Madrid pada 2015/2016. Namanya tercantum di papan skor dimenit ke-15. Laga itu berakhir 1-1 selama waktu reguler. Namun, Madrid akhirnya menang 5-3 saat adu penalti.
Jika dikalkukalsi, Ramos kini telah menghasilkan 45 gol dari 346 partai La Liga bersama Madrid, atau total 62 gol dari 490 partai sejak 2005/2006. Itu membuat mantan pemain Sevilla tersebut jadi bek tersubur di Benua Biru, jauh melewati John Terry (Chelsea). Sergio Ramos jadi penyelamat Real Madrid saat melawan Barcelona di Camp Nou. Sundulannya sebelum peluit panjang berbunyi membuat koleksi golnya lebih banyak ketimbang sejumlah penyerang. Saat El Clasico akhir pekan lalu, Madrid nyaris tumbang akibat gol Luis Suarez. Tapi, Ramos bisa menyamakan kedudukan di menit ke-90 setelah menanduk bola tendangan bebas Luka Modric.
Itu menyebabkan Ramos dianggap spesialis pencetak gol Madrid dipartai penting. Setidaknya ini keempat kalinya dia menyelamatkan Los Blancos dari malu. Ramos pernah melakukan hal serupa saat Piala Super Eropa kontra Sevilla.Waktu meladeni Sevilla di Lerkendal Stadion, 10 Agustus 2016, Madrid sempat tertinggal 1-2. Namun, Ramos bisa menyamakan kedudukan saat injury time. Alhasil, laga berlanjut ke perpanjangan waktu dimana Los Blancos bisa mencetak satu gol dan akhirnya menang 3-2.