Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PSSI, Djoko Driyono mengatakan, terlalu dini membicarakan tentang pergantian pelatih dan menajemen timnas Garuda. Djoko menerangkan, momentum Kongres Biasa PSSI pada 8 Januari 2017 mendatang, akan memaparkan hasil evaluasi dan langkah lanjutan rencana pencapaian timnas. Termasuk, kata dia tentang nasib pelatih dan menejemen timnas saat ini.
“Jadi bulan Januari akan menjadi bulan penting bagi PSSI untuk menetapkan program timnas, termasuk penetapan pelatih dan menejemen timnas," ujar dia, kepada Republika, Ahad (18/12). Ditanya apakah itu artinya kepelatihan Alfred Riedl akan usai dalam tahun ini, Djoko mengatakan, hal tersebut bisa saja menjadi salah satu keputusan. “Apapun nanti bisa saja terjadi.”
Pada masa ketiganya melatih timnas Indonesia, pelatih Alfred Riedl berhasil membawa skuat Garuda untuk menantang Thailand di partai final Piala AFF 2016. Dengan skuat dan persiapan yang bisa dibilang ‘seadanya’, Riedl dinilai berhasil membangun tim underdog menjadi penantang juara. “Kami senang bisa sampai ke final. Kami tidak benar-benar mempercayai bisa mencapai final,” kata Riedl, dikutip laman resmi AFF, Ahad (18/12).
Setelah Piala AFF 2016, Riedl belum mengetahui apakah dirinya akan tetap melatih skuat Merah Putih. Keputusan dia serahkan kepada PSSI meski dia mengakui ingin terus melatih Boaz Solossa dkk. “Saya tidak tahu apa rencana PSSI. Tapi saya ingin membangun tim yang kuat untuk menantang Thailand (di Asia Tenggara),” kata Riedl menambahkan.
Joko Malis: Alfred Riedl Buat Permainan Timnas Indonesia Efektif | PT Bestprofit Futures
Hal itu bisa dilihat dari penguasaan bola dan jumlah peluang yang dimiliki Indonesia di setiap pertandingan. Kendati selalu lebih sedikit menguasai bola dibanding lawan, Boaz Solossa selalu mencetak dua gol, kecuali di leg kedua final lawan Thailand. Timnas Indonesia gagal mengakhiri paceklik gelar selama 25 tahun pada ajang Piala AFF 2016. Anak asuh Alfred Riedl harus mengakui keunggulan Thailand setelah kalah 0-2 di leg kedua final Piala AFF, Sabtu (17/12/2016) di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand.
Kekalahan itu membuat Thailand unggul agregat 3-2 atas Boaz Solossa dkk.Eks pelatih Persmin Minahasa dan pemain NIAC Mitra, Joko Malis, menyatakan, penampilan Timnas Indonesia sudah sangat bagus. Semua lini bekerja secara maksimal. Meski pertahanan Indonesia paling banyak kebobolan dibanding tim lain, fakta menunjukkan, permainan Tim Garuda bisa dibilang efektif.
Hal itu bisa dilihat dari penguasaan bola dan jumlah peluang yang dimiliki Indonesia di setiap pertandingan. Kendati selalu lebih sedikit menguasai bola dibanding lawan, Boaz Solossa selalu mencetak dua gol, kecuali di leg kedua final lawan Thailand.Timnas Indonesia gagal mengakhiri paceklik gelar selama 25 tahun pada ajang Piala AFF 2016. Anak asuh Alfred Riedl harus mengakui keunggulan Thailand setelah kalah 0-2 di leg kedua final Piala AFF, Sabtu (17/12/2016) di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand.
Pengamat: PSSI Harus Berhentikan Alfred Riedl | PT Betsprofit Futures
Thailand yang baru saja menjadi juara AFF untuk kali kelima, dilihat Rayana, berada di bawah FAT (Federasi Sepak Bola Thailand) yang sudah sangat rapi dan kuat. Bila demikian timnas yang terbentuk akan mencapai hasil sesuai dengan harapan.
Indonesia lagi-lagi gagal menjadi kampiun Piala AFF. Berjumpa The War Elephants di partai puncak Indonesia kalah dengan agregat 3-2. Di Pakansari Bogor, Indonesia menang dengan skor 2-1. Bertandang ke Rajamangala Bangkok, Boaz Solossa dan kawan-kawan menyerah 2-0.
Pengamat sepak bola, Rayana Djakasurya menilai sudah saatnta timnas Indonesia memberhentikan Alfred Riedl sebagai pelatih kepala. Menurut Rayana, Indonesia harus mencari pelatih muda yang punya visi kuat. “Riedl sudah saatnya diganti. Usianya sudah uzur. Sebaiknya Indonesia mencari pelatih muda. Yang kualitasnya seperti pelatih Thailand Kiatisuk Senamuang,” kata Rayana, kepada Republika.co.id, Ahad (18/12).
Rayana menambahkan, Riedl sudah tiga kali menangani timnas Indonesia. Dan tak satupun yang berakhir dengan gelar juara. Usia Riedl yang sudah menginjak 67 tahun dinilai Rayana sudah akan ketinggalan dari pelatih-pelatih muda. “Sebaiknya cari pelatih muda yang punya gairajh tinggi,” ucap Rayana.
Mengganti pelatih bukanlah satu-satunya menurut Rayana dalam mengupayakan perbaikan tim garuda senior. Yang yang paling penting kata dia adalah organisasi yang memegang kendali penuh sepak bola Indonesia yaitu PSSI harus berbenah sedemikian rupa.
Best Profit