"Saya yakin dengan cara main yang saya inginkan, maaf. Jika saya tak bisa melakukan itu, petinggi klub akan memutuskan. Namun, tak mungkin saya mengubahnya," kata manajer berkebangsaan Spanyol itu.
"Tentu saja saya harus beradaptasi, tapi itu tak berarti saya mengubah cara main yang saya yakini. Anda harus main dengan cara seperti ini. Ini adalah cara terbaik," tutur Guardiola di Reuters.
"Saya sebelumnya berpikir mungkin akan butuh waktu lebih singkat untuk beradaptasi, tapi saya cukup yakin itu akan terjadi. Jika orang-orang ingin saya gagal, tak ada yang bisa saya katakan. Di sini Anda harus mengontrol bola kedua. Tanpa itu, Anda tak bisa bertahan. Kami bisa melakukan hal itu sebelumnya," kata dia.
City kini menempati posisi keempat di klasemen sementara Premier League dengan perolehan 30 poin. Mereka berjarak tujuh poin dari Chelsea yang berada di puncak.
Pep Guardiola mengakui bahwa Manchester City menjalani momen sulit belakangan ini. Namun, sang manajer menegaskan bahwa dirinya tak akan mengubah gaya main andalannya.
City sebenarnya membuat start yang sangat mengesankan bersama Guardiola. The Citizens selalu menang dalam sepuluh pertandingan pertamanya musim ini.
Akan tetapi, setelahnya City tersendat dan jarang menang. Sergio Aguero dan kawan-kawan cuma menang empat kali dan kalah lima kali dalam 15 partai terakhir di semua kompetisi.
Di arena Premier League, City menelan dua kekalahan beruntun dari Chelsea dan Leicester City. Saat menghadapi dua tim tersebut, City mendominasi permainan dan punya lebih banyak peluang, tapi tak berdaya saat menghadapi serangan balik.
Menjelang laga melawan Watford di Etihad Stadium pada Kamis (15/12) dinihari WIB, Guardiola ditanya wartawan apakah dirinya berencana mengubah gaya main City yang selama ini berbasis pada penguasaan bola."Tidak. Tidak mungkin. Kami akan bermain sesuai cara main saya," ucap Guardiola.
Pep Guardiola: Saya Mungkin Dipecat | PT Bestrpofit Futures Mayapada
“Proyek jangka panjang tidak ada di sepakbola. Anda harus langsung menang, jika tidak menang Anda akan berada dalam masalah,” ucap Guardiola dalam konferensi pers jelang laga melawan Watford, Rabu (14/12).
“Ketika Anda tidak menang ada banyak alasan — mungkin lawan lebih baik. Ketika Anda membuat kesalahan Anda harus selalu meminimalisasi keselahan untuk memenangkan laga. Saya percaya itu. Saya percaya pada apa yang saya suka. Jika saya tidak mampu melakukan itu, bos dan presiden yang akan memutuskan.”
Pep Guardiola memang belum mendapat rumor pemecatan meski Manchester City tidak menuai hasil positif belakangan ini. Tapi, bukan berarti ia mustahil didepak the Citizens jika situasi tidak berubah.
Manajer City ini melihat timnya terus terpeleset ke peringkat empat Liga Primer Inggris - tujuh poin di belakang Chelsea - setelah hanya mengantungi 12 angka dari sembilan laga terakhir.
Guardiola terus menyatakan optimismenya dapat membalikkan kondisi saat ini tapi jika tidak, tidak mustahil ia bakal didepak seperti pelatih lainnya.
Guardiola Siap Dipecat City Kapan Saja | PT Bestprofit Futures Mayapada
The Citizens cuma menang empat kali dan kalah lima kali dalam 15 partai terakhir di semua kompetisi. Wajar jika Guardiola kini dalam tekanan hebat dan bukan tak mungkin dia akan di-PHK jika kondisi City makin memburuk.
Soal masa depannya yang mulai dispekulasikan, Guardiola mengaku tak cemas karena hal itu wajar dalam pekerjaannya sebagai pelatih sepakbola.
"Tidak ada namanya proyek jangka panjang dalam sepakbola. Anda harus bisa meraih trofi secepatnya, jika tidak maka Anda dalam masalah," ujar Guardiola seperti dikutip Soccernet.
"Anda akan mencari banyak alasan ketika tidak menang - mungkin lawan lebih baik. Selalu ketika Anda membuat kesalahan, Anda harus bisa meminimalisir kesalahan untuk bisa menang. Saya yakin itu. Saya yakin dengan cara saya bermain. Jika tidak berhasil, maka keputusan akhir ada di tangan para petinggi klub," sambungnya.
Pep Guardiola membantah dirinya kebal dengan pemecatan. Bagi Guardiola, Manchester City bisa kapan saja memecatnya jika hasil tim tidak memuaskan.
Guardiola selama kariernya sebagai manajer selalu bergelimang gelar. Di Barcelona, Guardiola punya 14 gelar selama empat tahun melatih di sana sebelum mundur pada musim panas 2012.
Setahun absen, Guardiola lantas melatih Bayern Munich yang juga diakhiri dengan tiga gelar Bundesliga. Hanya tiga tahun melatih klub Bavaria tersebut, Guardiola memutuskan pergi musim panas lalu untuk melatih City.
Publik tentu menunggu seperti apa polesan Guardiola di City setelah kesuksesannya bersama Barca dan Bayern. Bukan pekerjaan mudah tentu mengingat kompetisi di Liga Inggris begitu ketat.
Hal itu lantas terbukti ketika Guardiola dan City belakangan sedang menurun drastis penampilannya setelah mencatatkan start sempurna, 10 kemenangan beruntun di seluruh kompetisi.
BestProfit