Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan menerima bonus rumah tipe menengah dua lantai seharga Rp 1 miliar di Custer Tulip kawasan Bekasi. Hadiah tersebut merupakan pemenuhan janji dari Rosan Roeslani setelah keduanya mengukir prestasi di Rio de Janeiro."Hari ini, kami wujudkan janji yang pernah terlontarkan. Ini apresiasi nyata dari PB kepada lifter yang berprestasi. Kami berharap kedua atlet tetap terpacu untuk mencetak hasil tertinggi, baik di Asian Games 2018 atau Olimpiade Tokyo 2020. Terutama bagi Sri yang masih berusia muda dan menjadi harapan bangsa," ucap Rosan.
PB PABBSI juga memberikan penghargaan kepada atlet angkat berat putri, Sri Hartati yang telah lima kali meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Angkat Berat. Sedangkan pembina dan pelatih yang juga mendapat penghargaan bembina berdedikasi adalah Imron Rosadi, Patmawati, Syafrizal, Taufik dan Jasmi.Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi ingin terus PABBSI sebagai salah satu cabor unggulan yang akan terus memberikan nama harum bangsa Indonesia di mata internasional dengan melahirkan terus prestasi dunia.
"Karena itu pemerintah betul-betul memberikan penghargaan yang cukup tinggi bagi pahlawan olahraga kita di olimpiade salah satunya Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan. Tentu penghargaan ini harus dijadikan perhatikan kita dengan menyiapkan atlet regenerasi berikutnya pada single even maupun multieven lain,” tambah Imam.Diakui, sesuai amanat Presiden bahwa harus ada prioritas cabang olahraga yang memungkinkan mendapatkan medali. Karena itu pemerintah membangun Olyimpic Center dimana akan menjadi satu central pemusatan latihan yang selalu bisa dipantau setiap saat. PABBSI sudah menampati pemusatan latihan di Olyimpic Center Cibubur.
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) memutuskan angkat besi harus “naik kelas” di Olimpiade 2020 Tokyo. Itu dikarenakan pada Olimpiade 2016, tim angkat besi Indonesia meraih dua medali perak lewat Eko Yuli Irawan (62 kg putra) dan Sri Wahyuni Agustiani (48 kg putri) di Olimpiade Rio de Janeiro.
Ketua Umum (Ketum) PB PABBSI, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, keberhasilan angkat besi mempertahankan tradisi medali Olimpiade adalah prestasi membanggakan. Untuk itu target di Olimpiade berikut bukan hanya medali, melainkan emas.“Kami sudah merancang beberapa program untuk bisa meningkatkan performa para atlet yang sudah ada dan mencari bibit lifter baru. Salah satunya peningkatan penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga (IPTEKOR). Selain itu kami akan melakukan perekrutan atlet secara tersistem dengan mengambil potensi yang ada di daerah-daerah dan perbanyak kejuaraan kelompok umur,” ungkapnya di Hotel Atlet Century Park, Jakarta Selasa (20/12) malam.
PB PABBSI Serahkan Hadiah Rumah kepada Eko Yuli dan Sri Wayhuni | PT Betsprofit Futures
Hadiah rumah menjadi bonus kedua yang diterima Eko dan Yuni seusai mengharumkan nama Indonesia pada pentas Olimpiade, medio Agustus lalu.Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) sudah mengguyur mereka masing-masing dengan hadiah uang tunai sebesar Rp 2 miliar."Pemerintah sudah memberi penghargaan, untuk itu ekspetasi yang dibebankan diharapkan bisa dipertahankan di kemudian hari," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Imam Nahrawi.Eko dan Yuni saat ini tengah menjalani latihan rutin untuk mempersiapkan diri menuju SEA Games Malaysia 2017 dan Kejuaraan Dunia di Amerika Serikat pada November mendatang.
Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) resmi menyerahkan hadiah rumah ke Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani, Selasa (20/12/2016) malam WIB.Hadiah tersebut diberikan kepada Eko dan Yuni sebagai bentuk apresiasi PB PABBSI atas prestasi mereka meraih medali perak Olimpiade Rio 2016.Penyerahan bonus ini disaksikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Imam Nahrawi seusai memukul gong sebagai tanda dibukanya Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PB PABBSI di Hotel Century Park Jakarta, 20-21 Desember 2016.
"Raihan dua medali perak di Rio adalah prestasi tertinggi sepanjang sejarah bagi PABBSI. Untuk itu, kami ingin memberi apresiasi tertinggi juga kepada Eko dan Yuni," ujar Ketua Umum PB PABBSI Rosan Perkasa Roeslani.Eko dan Yuni masing-masing menerima satu unit rumah dua lantai di kawasan Narogong, Bekasi, Jawa Barat.Serah terima kunci unit rumah tersebut sudah dilakukan beberapa pekan lalu. Namun, seremoni penyerahan rumah secara resmi baru dilaksanakan semalam.
"Saya senang dengan pemberian hadiah rumah ini. Mudah-mudahan perhatian dari PABBSI terhadap atlet berprestasi tidak berhenti sampai di sini saja," tutur Eko.
Eko Yuli Keluhkan Tempat Pelatnas Angkat Besi di Cibubur | PT Betsprofit Futures
Setelah Olimpiade Rio de Janeiro berakhir, seluruh atlet angkat besi harus kembali memulai pelatihan jelang SEA Games 2017 Malaysia, Asian Games 2018, dan Olimpiade 2020 di Tokyo.Meski tempat latihan belum begitu layak, Eko Yuli menyebut makanan dan nutrisi yang diterima para atlet di Wisma Soegondo Djojopoespito lebih baik. "Nutrisi dan makanan jauh lebih baik di Cibubur, perhatian kepada kami membaik di sektor itu," tutup
"Kami semua berharap bisa cepat diperbaiki, tanggal 29 Desember nanti kami semua akan libur sampai tanggal 3 Januari 2017, semoga ada perbaikan di waktu jeda itu," sambung peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro tersebut.Tempat pelatihan angkat besi yang sebelumnya berlokasi di di Pintu Kuning, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, harus dipindah akibat renovasi jelang Asian Games 2018. Kemenpora memindahkan pusat pelatihan ke Wisma Soegondo Djojopoespito di Cibubur.
PT BestProfit