Alhasil, Mitsubishi New Mirage 2016 transmisi otomatis punya efisiensi bahan bakar 22 km/liter. Sedangkan efisiensi New Mirage transmisi manual mencapai 24,2 km/liter. "Pengujian kami lakukan dengan cara yang ilmiah. Semoga ini bisa dijadikan acuan yang bisa kami pertanggungjawabkan. Tidak hanya kepada pihak Mitsubishi. Melainkan juga kepada masyarakat," tutup Direktur LEMTEK, Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto M.Eng, di Jakarta, Senin (7/11/2016).Mitsubishi New Mirage diklaim telah melewati sejumlah perbaikan sejak diluncurkan pada Juli 2016. Perbaikan meliputi ekterior, interior, serta performa dari model sebelumnya.
Meski begitu, PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) tetap berusaha mengetahui apakah perbaikan berpengaruh dan lebih baik dari sebelumnya atau tidak. Termasuk efesiensi bahan bakar. Untuk itu, mereka menggandeng Lembaga Teknologi Fakultas Teknik (LEMTEK) Universitas Indonesia (UI) guna menguji konsumsi bahan bakar city car Mitsubishi New Mirage.Pengujian ini dilakukan oleh LEMTEK UI menggunakan New Mirage varian Exceed (2 unit), GLS (1 unit) dan GLX (1 unit). Jalur uji coba meliputi jalan perkotaan, luar kota, dan jalan berbukit dengan rute Jakarta-Ciawi-Puncak-Bandung dan Purwakarta sejauh 407 kilometer.
Metode yang digunakan adalah full to full mengacu ke standar SAE J1082-200802 yang bertujuan untuk memperoleh data konsumsi bahan bakar antarkendaraan dengan cara berkendara yang digunakan. Proses pengisian full to full dilakukan dengan mengisi bahan bakar hingga penuh. Dengan begitu tidak ada udara yang terperangkap.Beberapa standardisasi yang juga diatur di metode ini antara lain, pengisian ulang bahan bakar dengan gelas ukur, konsumsi bahan bakar total (liter), jarak tempuh (km), waktu tempuh (jam), temperatur bahan bakar (celcius), dan temperatur ambient (celcius). Selain itu, tekanan barometrik (kPa), tekanan ban (psi), dan total berat berat badan penumpang minimal 136 kg dengan konfigurasi dua penumpang.
Konsumsi Bensin New Mirage 24 Kpl | PT Bestprofit Futures
KTB juga beberapa kali menggelar uji konsumsi bahan bakar bersama konsumen Mitsubishi Mirage seluruh Indonesia dalam acara Mirage Eco Fun Drive. Semenjak saat itu, Mirage dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai city car yang irit bahan bakar, namun tetap nyaman, andal, dan berperforma tinggi.“Dari hasil yang telah didapatkan, Mirage dengan segala pengembangan terbarunya tetap berhasil mempertahankan keunggulan efisiensi bahan bakar,” ujar Presiden Direktur KTB Hisashi Ishimaki di Jakarta, Senin (7/11).Pengujian yang dilakukan oleh Lemtek UI melibatkan enam unit New Mirage varian Exceed (2 unit), GLS (1 unit), dan GLX (1 unit), di kondisi berkendara yang sesungguhnya, meliputi jalan perkotaan, luar kota, jalan bebas hambatan (tol), dan jalan berbukit dalam area Jakarta, Ciawi, Puncak, Bandung, dan Purwakarta dengan total jarak tempuh 407 km. Pengemudi seluruhnya anggota Lemtek UI.
Metode yang digunakan adalah full to full. Metode ini mengacu pada standar SAE J1082-200802 yang bertujuan memperoleh data konsumsi bahan bakar antar kendaraan dengan cara berkendara yang digunakan. Proses pengisian bahan bakar dilakukan dengan mengisi hingga penuh hingga tidak ada udara yang terperangkap. Untuk memastikan proses ini, bahan bakar yang telah terisi pada tanki ditunggu selama 30-60 menit. Jika tidak terjadi penurunan, artinya tangki telah benar-benar penuh.
Pada saat pengisian kembali setelah kendaraan finish, dilakukan proses cooling down kendaraan selama beberapa jam untuk membiarkan volume bahan bakar yang ada di dalam tanki menjadi stabil dan tidak mengembang karena masih panas, yang akan menyebabkan ketidakakuratan pengukuran. Selisih nilai antara awal dan akhir merupakan nilai besar konsumsi bahan bakar pada kendaraan tersebut.
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia, bekerja sama dengan Lembaga Teknologi Fakultas Teknik (Lemtek) Universitas Indonesia untuk mengukur tingkat konsumsi bahan bakar Mitsubishi New Mirage yang akurat.Hasilnya, konsumsi bahan bakar New Mirage transmisi manual mencapai 24,2 kilometer (km) per liter (kpl) sedangkan otomatis 22 kpl. Pengujian konsumsi bensin New Mirage dilakukan pada 26-27 Oktober 2016. Pengetesan ini bukan yang pertama bagi Mirage. Sebelumnya, menggandeng lembaga yang sama, pengujian konsumsi bahan bakar telah dilakukan pada 2012, dengan hasil 24,2 kpl.
Cara Mitsubishi Lakukan Uji Irit New Mirage | PT Bestprofit Futures
Metode yang digunakan adalah metode full to full. Metode ini mengacu pada standar SAE J1082-200802 yang bertujuan untuk memperoleh data konsumsi bahan bakar antar kendaraan dengan cara berkendara yang digunakan.Proses pengisian Full to Full dilakukan dengan mengisi bahan bakar hingga penuh hingga tidak ada udara yang terperangkap. Untuk memastikan proses ini, bahan bakar yang telah terisi pada tanki ditunggu selama 30-60 menit. Jika tidak terjadi penurunan maka artinya tangki telah benar-benar penuh.
Pada saat pengisian kembali setelah kendaraan finish, dilakukan proses pendinginan kendaraan selama beberapa jam, untuk membiarkan volume bahan bakar yang ada di dalam tanki menjadi stabil dan tidak mengembang karena masih panas, yang akan menyebabkan ketidakakuratan pengukuran.
Selisih nilai antara awal dan akhir merupakan nilai besar konsumsi bahan bakar pada kendaraan tersebut. Beberapa standarisasi yang juga diatur pada metode ini antara lain:Hasilnya, selama pengujian pada 26-27 Oktober 2016 menunjukkan hasil konsumsi bahan bakar 1 liter berbanding 24.2km untuk transmisi manual dan 1 liter berbanding 22km untuk transmisi otomatis.
Pengetesan ini bukanlah yang pertama bagi Mirage. Sebelumnya, menggandeng lembaga yang sama, pengujian konsumsi bahan bakar juga telah dilakukan di tahun 2012 dengan hasil 24,2 km/l.
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) melakukan uji efisiensi terhadap New Mirage yang telah diluncurkan Juli 2016. Dalam hal ini KTB menggandeng Lembaga Teknologi Fakultas Teknik Universitas Indonesia (Lemtek UI).Pengujian yang dilakukan oleh Lemtek UI melibatkan 6 unit New Mirage varian Exceed (2 unit), GLS (1 unit), dan GLX (1 unit) dengan kondisi berkendara normal meliputi jalan perkotaan, luar kota, jalan bebas hambatan (tol), dan jalan berbukit dalam area Jakarta, Ciawi, Puncak, Bandung, dan Purwakarta dengan total jarak tempuh 407 km. Pengemudi dari kendaraan yang diuji seluruhnya adalah anggota dari LEMTEK UI.
BestProfit