"Ini murni urusan negara yang mesti dilakukan dengan kehati-hatian dan sempurna. Semua kami serahkan hari ini. Berarti tugas negara sudah selesai, tinggal tugas kalian meraih emas di masa mendatang," ucap Imam dalam sambutannya."Saya ingin Indonesia Raya terus dinyanyikan disetiap ajang yang diikuti atlet. Pemerintah akan memberikan penghargaan setinggi-tingginya, salam olahraga.Hari ini pemerintah menepati janji dengan pemberian bonus ini dan diberikan secara utuh tanpa adanya potongan pajak," lanjut Imam.Menurutnya, ini sebuah momentum untuk menghargai jerih payah kontingen dengan lebih manusiawi. Pada pemberian bonus kali ini pemerintah tidak hanya memberikan kepada para atlet peraih medali. Sebab para pelatih juga diguyur bonus.
Pelatih pasangan ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky diberikan bonus Rp 2 miliar. Sementara pelatih Eko Yuli, Dirja Wiharja dan Supeni pelatih Sri Wahyuni masing-masing menerima Rp800 juta. Sementara Koni Riswanto sebagai pelatih Ni Nengah menerima bonus sebesar Rp 400 juta.Selain acara pemberian bonus, Kempora juga melakukan penandatanganan naskah perjanjian kerjasama pemvangunan pembangunan SKO di 34 pengurus provinsi, yang merupakan pergantian dari PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar).Penandatanganan dilakukan oleh Deputi III bidang Pembudayaan Olahraga Kempora Raden Isnanta bersama Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi.
Pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi akhirnya mencairkan bonus para peraih medali olimpiade setelah mengalami keterlambatan. Ia menepati janjinya dan tak hanya untuk para atlet, namun juga memberikan bonus untuk para pelatih.Pemberian bonus diberikan oleh Menpora di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (2/11).Menpora Imam Nahrawi menyerahkan bonus kepada peraih medali emas pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, lifter angkat besi Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni yang meraih medali perak serta Ni Nengah Widiastuti yang meraih perunggu di ajang Paralimpiade.Sesuai dengan janji bahwa bonus yang diberikan kali ini tidak dipotong pajak. Peraih emas Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir masing-masing menerima Rp 5 miliar. Sementara Eko Yuli dan Sri Wahyuni yang meraih perak menerima Rp2 milliar. Untuk Ni Nengah yang menerima perunggu berhak menerima Rp1 miliar.Pemberian bonus ini, Imam Nahrawi menilai sebagai bentuk apresiasi pemerintah. Menpora ingin dengan bonus ini menjadi momentum kebangkitan olahraga Indonesia.
Menpora Imam Nahrawi Serahkan Bonus pada Atlet Peraih Medali Olimpiade dan Paralimpiade | PT Bestprofit Futures
Acara tersebut juga dihadiri langsung bonus tersebut ditemani Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi, Staf Ahli Mendagri, Staf Khusus MenpanRB, perwakilan Mabes TNI serta Ketua Umum Pengurus Besar Cabor.Satu medali emas diraih dari cabang olahraga bulutangkis melalui ganda campuran Liliana Natsir dan Tontowi Ahmad, dua medali perak dari cabang olahraga angkat besi melalui Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani.
Sedangkan pada Paralimpik 2016, satu medali perunggu dipersembahkan Ni Nengah Widiasih dari cabang olahraga angkat besi.
Peraih medali emas berhak atas Rp 5.000.000.000, peraih medali perak sebesar Rp 2.000.000.000, dan peraih medali perunggu sebesar Rp 1.000.000.000.Bonus itu nantinya akan langsung ke rekening para atlet tanpa ada potongan pajak (karena pajak sudah ditanggung negara).
Bonus fantastis juga diperoleh bagi para pelatih di antaraya Richard Mainaky (pelatih Tontowi Ahmad dan Liliana Natsir) memperoleh Rp 2.000.000.000, dan Dirja Wihardja (pelatih Eko Yuli Irawan) memperoleh Rp 800.000.000, serta Supeni (pelatih Sri Wahyuni Agustiani) memperoleh Rp 800.000.000.Terakhir pelatih Ni Negah Widiasih, Coni Ruswanto berhak menerima Rp 400.000.000.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyerahkan bonus penghargaan kepada lima atlet peraih medali olimpiade dan paralimpiade Rio de Janeiro yang berlangsung di Brasil.
Tidak hanya untuk atlet tapi juga bagi para pelatih dengan nilai yang telah ditentukan masing-masing.Bertempat di GOR (Gelanggang Olahraga) POPKI Cibubur, Jakarta Timur pada 2 November 2016 pukul 10.00 WIB.
Menpora Serahkan Bonus pada Peraih Medali Olimpiade dan Paralimpiade | PT Betsprofit Futures
"Beliau kemudian bertanya kembali bagaimana untuk atlet Indonesia yang berprestasi Asian Games? Saya sampaikan belajar dari Asian Games Incheon peraih medali emas Rp 400 juta.""Lalu beliau mengatakan bonus Asian Games harus lebih dari itu, tidak lagi ratusan juta tetapi miliar. Ini berarti Jokowi dan Jusuf Kalla betul-betul memperhatikan para atlet Indonesia. Ini merupakan peluang lahirnya atlet masa depan tanah air. Tidak ada lagi khawatiran bagi para orang tua kalau atlet itu tidak diperhatikan. Apalagi ada tunjangan hari tua juga," ungkap Imam."Jadi kepada Tontowi, Liliyana, Eko Yuli, Sri Wahyuni, dan Ni Nengah yang sudah lama menunggu sekarang pemerintah tidak lagi PHP (Pemberi Harapan Palsu). Tetapi ini lebih kepada proses administrasi dan bentuk kehati-hatian kami karena ini uang negara. Jadi tugas kami, negara, sudah. Sekarang tinggal tugas kalian untuk meraih prestasi lebih banyak lagi," kata Imam.
Selain atlet, pemerintah juga memberi apresiasi kepada pelatih yang telah mengantarkan atletnya berprestasi. Mereka adalah Richard Mainaky yang mendapat Rp 2 miliar, Dirdja Wihardja dan Supeni (pelatih angkat besi) yang masing-masing mendapatkan Rp 800 juta. Serta pelatih Ni Nengah, Koni Ruswanyo, yang mendapat bonus Rp 400 juta.Selain acara pemberian bonus, Kemenpora juga melakukan penandatanganan naskah perjanjian kerjasama pemvangunan pembangunan SKO di 34 pengurus provinsi, yang merupakan pergantian dari PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar).
Penandatanganan dilakukan oleh Deputi III bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta bersama Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi.
Lima atlet berprestasi di Olimpiade dan Paralimpiade menerima bonus yang dijanjikan pemerintah. Menpora Imam Nahrawi memberikan langsung bonus-bonus tersebut.Penyerahan bonus dilakukan di GOR Popki, Pusat Pengembangan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON), Rabu (2/11/2016).
Sesuai yang dijanjikan sebelumnya, peraih medali emas Olimpiade, ganda campuran Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, masing-masing mendapatkan bonus sebesar Rp 5 miliar.Sementara atlet angkat besi, Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni, yang sama-sama meraih medali perak, mendapat Rp 2 miliar per orang. Ni Nengah Widiasih, atlet angkat berat yang turun di Paralimpiade, mengantongi bonus sebesar Rp 1 miliar atas prestasinya meraih medali perunggu."Jerih payah para pahlawan harus lebih dihargai dengan lebih besar dan wajar. Saya ingat waktu itu, Bapak Presiden RI Joko Widodo bertanya berapa bonus untuk para peraih medali. Saya jawab, bahwa peraih emas Rp 5 miliar, lalu perak Rp 2 miliar, dan perunggu Rp 1 miliar."
PT BestProfit