Tetapi detail pertemuan yang akan digelar pada Kamis ini tidak begitu jelas, sementara pejabat Jepang mengatakan lokasi pertemuan belum dipastikan."Masih ada banyak kebingungan," jelas pejabat Jepang kepada kantor berita Reuters.Wartawan BBC di Washington, Paul Adams mengatakan Trump telah melunakkan ucapannya yang keras sejak pemilu lalu, tetapi para pengamat masih bertanya-tanya apakah kebijakan fundamental AS terhadap Asia setelah perang akan tetap bertahan.
Trump mengatakan belum memilih kabinetnya dan posisi lainnya. Dia membantah bahwa transisinya ke Gedung Putih mengalami kekacauan.Menurut pernyatana tim transisi, Trump dan Wakil Presiden terpilih Mike Pence telah berbicara dengan 29 pemimpin dunia sejak pemilu.
Perdana Menteri Jepang akan menjadi pemimpin asing pertama yang bertemu dengan presiden AS terpilihDonaldTrump, sejak pemilu yang lalu.Shinzo Abe mengatakan dia ingin "membangun kepercayaan" dan "bekerja sama untuk kesejahteraan dan perdamaian dunia", yang disampaikan sebelum memulai kunjungan.Pertemuan di New York terjadi di tengah kekhawatiran akan arah kebijakan luar negeri AS dengan Jepang sebagai sekutu dekatnya.
Trump mengatakan Jepang harus membayar lebih untuk mempertahankan pasukan AS di wilayahnya.
Dia juga mengecam kesapakatan dagang besar yang dilakukan oleh Presiden Obama dan Jepang serta negara-negara di Lingkaran Pasifik.AS dan Jepang merupakan sekutu terbesar sejak akhir Perang Dunia Dua, ketika AS membantu Jepang membangun ekonominya.Abe akan mengunjungi New York dalam perjalanan ke pertemuan dagang Asia Pasifik di Peru.
PM Jepang dan Donald Trump Sepakat Bertemu Lagi Usai Pelantikan Presiden AS | PT Betsprofit Futures Pontianak
Pertemuan kedua kepala negara berlangsung mulai jam 05.00 WIB, Jumat (18/11/2016) atau sekitar jam 17.00 sore Kamis (17/11/2016) waktu New York di Trump Tower lantai 68 New York Amerika Serikat (AS).Abe menjelaskan keduanya sepakat untuk bertemu kembali jika ada waktu luang bersama dan pembicaraan akan dilanjutkan kembali setelah Trump dilantik resmi sebagai Presiden AS."Saat ini Trump masih sangat sibuk dengan pemilihan staf-stafnya nanti setelah dilantik menjadi Presiden AS. Oleh karena itu kita bicara santai saja dan tercipta suasana hangat antara keduanya, dapat melakukan komunikasi pribadi dengan baik bersama," kata dia.
Mengenai isi pembicaraan keduanya Abe berharap dapat menahan diri untuk tidak memberitakan saat ini."Isi pembicaraan intinya, saya berharap bisa menahan diri untuk tidak diberitakan dulu sampai dia nantinya menjadi Presiden AS resmi. Namun kita bertemu dengan sangat baik dan tercipta hubungan pribadi saling percaya satu sama lain, untuk kerja sama lebih baik di masa depan," kata Abe.
Inilah pertemuan pertama kali antara kedua kepala negara khususnya dengan pemimpin negara asing.
Pertemuan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump berlangsung sekitar 90 menit, Jumat (18/11/2016) pagi."Pertemuan kami berlangsung dengan sangat baik. Dia menerima saya dengan hangat dan kami yakin hubungan ini akan dapat berlangsung dengan sangat baik di masa mendatang," ungkap PM Jepang kepada pers seusai pertemuan dengan Donald Trump, Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS), Jumat (18/11/2016).
PM Jepang Nilai Trump Bisa Memimpin Amerika | PT Betsprofit Futures Pontianak
Semasa kampanye, Trump menegaskan Jepang harus membayar lebih banyak biaya untuk penyiagaan pasukan AS di Negeri Sakura. Trump juga mengisyaratkan Jepang seharusnya memiliki senjata nuklir agar tidak terlalu tergantung pada AS. Meski Trump menyangkal pernah berkata seperti itu, kepercayaan Jepang kepada pemerintahan baru AS belum sepenuhnya pulih. Pertemuan ini dilakukan agar hubungan baik AS dan Jepang tetap solid.Pertemuan ini adalah pertemuan perdana pasca Trump terpilih sebagai presiden AS pada 8 November kemarin, mengalahkan Hillary Clinton.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengatakan, ia memiliki kepercayaan yang besar kepada presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump untuk dapat membangun sebuah hubungan baik.Abe menggambarkan pertemuan selama 90 menit di Trump Tower, New York, sebagai pertemuan yang jujur dan sangat hangat."Kami mampu berbicara dengan sangat jujur dan dalam suasana yang hangat. Tanpa kepercayaan, kedua negara aliansi tak akan berfungsi di masa depan," ucap Abe, seperti dikutip BBC, Jumat (18/11/2016).
Abe menambahkan, bahwa Trump adalah seorang yang bisa memimpin Amerika. Ia juga memberikan beberapa rincian dari pertemuan tersebut, termasuk keduanya sepakat untuk bertemu lagi untuk pembicaraan lebih dalam terkait isu yang lebih luas.Dalam pertemuan dengan Abe, diungkapkan pula bahwa Trump mendukung Jepang dan Korea Selatan untuk melawan ancaman dari
nuklir Korea Utara.
BestProfit