Sejauh ini, Indonesia sudah merebut enam gelar. Indonesia paling sukses pada Singapura Terbuka Super Series, 12-17 April, dengan menyabet dua titel. Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi pasangan paling bersinar dengan meraih dua gelar.
Secara keseluruhan, pencapaian Indonesia tahun ini lebih baik daripada 2015. Pada periode yang sama tahun lalu, Indonesia baru mengoleksi tiga gelar. Indonesia juga sempat puasa gelar pada tiga turnamen beruntun di Australia Terbuka, Indonesia Terbuka, dan Jepang Terbuka.
Tahun lalu, Indonesia meloloskan dua wakil ke Denmark Terbuka Super Series Premier, yaitu tunggal putra Tommy Sugiarto dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Namun, keduanya kalah di final. Tommy takluk di tangan Chen Long (China), 12-21, 12-21, sedangkan Tontowi/Liliyana kalah dari Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korea Selatan), 22-20, 18-21, 9-21.
Indonesia gagal meloloskan wakil ke final Denmark Terbuka Super Series Premier 2016 setelah dua harapan terakhir Tim Merah Putih, yaitu ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, tersingkir pada babak semifinal di Odense Sports Park, Odense, Denmark, Sabtu (22/10/2016).
Greysia/Nitya kalah dari unggulan kedua asal Korea Selatan, Jung Kyung-eun/Shin Seung-chan, dengan skor 13-21, 24-26. Sementara itu, Angga/Ricky menyerah kepada pasangan Thailand, Bodin Isara/Nipitphon Phuangphuapet, juga dua gim langsung 11-21, 18-21.
Dengan demikian, Indonesia dipastikan tanpa gelar dalam tiga turnamen level super series beruntun. Sebelumnya, Indonesia juga pulang dengan tangan hampa pada dua turnamen level super series selepas Olimpiade Rio 2016, yakni Jepang Terbuka, 20-25 September, dan Korea Terbuka, 27 September-2 Oktober.
Hanya, pada Jepang Terbuka dan Korea Terbuka, wakil Indonesia tak banyak karena mayoritas pemain masih beristirahat selepas Olimpiade. PBSI hanya mengirim ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan ke dua turnamen tersebut.
Total dari sembilan turnamen super series yang sudah digelar sepanjang 2016, Indonesia empat kali gagal menempatkan wakil di final dan tak merebut gelar. Selain di Jepang, Korea, dan Denmark, para pebulutangkis Indonesia juga hampa gelar di kandang sendiri pada Indonesia Terbuka Super Series Premier, 30 Mei-5 Juni.
Tak Ada Wakil di Final Denmark Open | PT Bestprofit Futures
Greysia/Nitya lebih dulu terhenti. Mereka kalah dari pasangan Korea, Jung Kyung Eun/Shin Seung Chan, 13-21 dan 24-26. Tertinggal 5-9 di awal gim pertama, Greysia/Nitya kemudian sempat menyusul dengan 12-9. Namun mereka justru banyak melakukan kesalahan di poin-poin berikutnya. Jung/Shin balik melesat dengan 18-12. Ganda Indonesia ini akhirnya kalah 13-21.“Dari gim pertama, waktu kami sempat unggul, kami banyak mati-mati sendiri. Jadi pas mereka menyusul kami malah nggak tenang dan terburu-buru,” kata Nitya.
Gim kedua berlangsung lebih menegangkan. Greysia/Nitya berusaha menyelamatkan posisinya di babak semifinal ini. Greysia/Nitya merebut poin 20 lebih dulu dengan 20-19. Setting point terjadi sebanyak lima kali, sebelum akhirnya skor 26-24 direbut Jung/Shin.Selanjutnya, Angga/Ricky juga harus menelan kekalahan. Berhadapan dengan Bodin Issara/Niphitphon Phuangphuapet, Thailand, mereka kalah 11-21 dan 18-21, dalam 34 menit.“Kami kurang panas di gim pertama. Jadinya kecolongan lawan lebih dulu,” kata Ricky.“Di gim pertama dan kedua kami terus ketekan lawan. Di gim kedua walaupun coba bangkit tapi ternyata nggak bisa. Mereka serangannya bagus hari, sementara kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Permainan kami tidak keluar semuanya,” ungkap Angga kepada badmintonindonesia.org.
Indonesia gagal meloloskan wakil di final Denmark Open Super Series Premier 2016, setelah Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi yang turun di semifinal, sama-sama belum bisa mengantongi kemenangan.“Sayang sekali dua wakil Indonesia di ganda putra dan ganda putri harus mengalami kekalahan hari ini. Kekalahan ini menjadi proses pembelajaran bagi mereka untuk ke depannya, agar bisa tampil lebih baik lagi,” kata Gita Wirjawan, Ketua Umum PP PBSI.
BestProfit