Saya berduka dengan kehilangan kapten yang memimpin Brazil memenangi Piala Dunia ketiga mereka," kata Presiden Brazil Michel Temer melalui Twitter. Bek itu pernah memperkuat Fluminense, Santos, Flamengo, dan New York Cosmos, dan mendapat julukan "Sang Kapten" karena kualitas-kualitas kepemimpinannya. Ia memenangi gelar-gelar pertamanya di Fluminense di kampung halamannya Rio de Janeiro, namun hari-hari terbaiknya dilalui bersama Santos.Ia bersama rekannya, Pele, memenangi dua gelar divisi pertama dan lima trofi negara bagian Sao Paulo. Ia juga merupakan salah satu talenta besar pertama sepak bola yang bermain di AS, ketika ia bergabung dengan New York Cosmos.
"Kami sangat berduka dengan berpulangnya Carlos Alberto, pemain legendaris dan sosok mengagumkan. Ia akan selalu menjadi bagian dari keluarga Cosmos," kata klub New York itu melalui Twitter.Sementara, Pele pun mengaku berduka dan terkejut atas meninggalnya Carlos Alberto. "Saya berduka atas kematian rekan saya Carlos Alberto, ia kapten tersayang dan saya ingat saat kami sama-sama di Santos, Brasil, dan Cosmos," tutur Pele.Rasa penghormatan datang dari seluruh penjuru dunia, di mana badan sepak bola dunia FIFA menyebutnya sebagai "sosok yang dilahirkan sebagai pemimpin", dan Santos mendeklarasikan berkabung selama tiga hari.
Legenda sepak bola Brasil Carlos Alberto yang mencetak salah satu gol terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia tutup usia. Kapten Brasil saat memenangi Piala Dunia 1970 usai menang atas Italia itu meninggal pada usia 72 tahun karena serangan jantung."Santos FC berduka dengan wafatnya pemain idola Carlos Alberto Torres. Ia memainkan 445 pertandingan dan mencetak 40 gol antara 1965 sampai 1975, dan merupakan full back terbaik dalam sejarah klub," bunyi pernyataan Santos.Bek kanan itu mencetak gol keempat Brazil saat mereka menang 4-1 atas Italia di Stadion Azteca Meksiko. Gebrakan yang menutup pergerakan yang melibatkan sembilan pemain, sebelum mengangkat trofi Jules Rimet bagi Brazil untuk ketiga kalinya."Carlos Alberto Torres merupakan teladan keberanian dan kepemimpinan.
Mengenang Carlos Alberto sang legenda dan kapten abadi Brasil | PT Besprofit Futures Malang
"Saya sungguh sedih atas kematian sahabat dan saudaraku @capita70. Tuhanku, lindungilah 'Capitao' (kapten) kami. Rest In Peace," kata Pele dalam sebuah posting emosional di Twitter yang diatributi foto hitam putih Carlos Alberto.Carlos Alberto meninggal dunia akibat serangan jantung di Rio de Janeiro, kata Sportv di mana dia bekerja sebagai pengamat sepak bola. Duka cita segera tumpah dari seluruh dunia."Seorang teladan kepemimpinan baik di luar maupun di dalam lapangan, sahabat sejati yang selalu memperlakukan saya dengan penuh kasih sayan," kata bekas bintang Barcelona, AC Milan dan Paris Saint-Germain Ronaldinho yang mengantarkan Brasil menjadi juara Piala Dunia 2002. "Rest in peace (beristirahatlah dengan damai) wahai kapten abadi."Para bintang dari segala masa, seperti kapten dan pelatih Timnas Jerman yang mengantarkan negaranya menjadi juara dunia, Franz Beckenbauer, sampai klub-klub di seluruh dunia mulai Manchester City dan Arsenal di Liga Utama Inggris hingga klub-klub top Brasil bergantian mengungkapkan kesedihan mendalam mereka.
Beckenbauer mengaku sangat terkejut oleh berita kematian orang yang digambarkannya sebagai saudara, dan salah satu sahabat terbaiknya.Lahir di Rio pada 1944, "Capitao", julukannya di Brasil, bermain bersama Pele di Santos dari 1966 sampai 1974 dan di New York Cosmos dari 1977 sampai 1980 setelah memulai karirnya di Fluminense."Santos berduka atas kematian sang idola Carlos Alberto Torres," tulis klub Brasil itu dalam pengumuman untuk tiga hari berkabung.Sedangkan Cosmos mencuit, "Kami sungguh sedih atas kehilangan Carlos Alberto, pemain legendaris dan orang yang hebat.""Selamat tinggal, kapten abadi," kata Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) yang melukiskan kematian itu sebagai kesedihan besar.CBF juga menyatakan berkabung dan menurunkan bendera setengah tiang di markas besarnya di Barra da Tijuca di Rio.
Carlos Alberto, kapten Timnas Brasil saat menjuarai Piala Dunia 1970 dan dianggap sebagai salah satu pesepakbola terbesar sepanjang masa, meninggal dunia dalam usia 72.Bek kanan yang menjadi bintang bersama Pele, Tostao, Jairzinho dan Rivelino dalam tim legendaris Brasil itu mengalahkan Italia 4-1 pada final Piala Dunia 1970.Dia mencetak salah satu gol terbaik pada Piala Dunia dalam final Piala Dunia Mexico City, setelah berlari untuk menyambut umpan Pele dan mengeksekusi bola dengan tendangan menggeledek dengan kaki kanannya.
Mantan Kapten Timnas Brasil Meninggal | PT Bestprofit Futures Malang
"Saya sedih atas kematian teman dan saudara saya Carlos Alberto, Kapten tersayang kita, dan saya teringat saat kami sama-sama di Santos, Brasil dan the (New York) Cosmos," kata Pele seperti dikutip Reuters.Carlos Alberto merupakan pemain belakang top di Fluminense, Santos, Flamengo dan Cosmos, dan dia memiliki julukan "kapten" untuk kualitas kepemimpinannya.
Dia pertamakali merebut gelar di Fluminense di kandangnya kota Rio de Janeiro, namun hari-harinya paling menyenangkan di Santos bersama Pele, dia ikut memenangi dua gelar di divisi utama dan lima tropi Sao Paulo.
Carlos Alberto, yang pernah menjadi pencetak salah satu gol terbaik dalam sejarah Piala Dunia dan pernah menjadi kapten timnas Brasil saat menang dalam final melawan Italia pada 1970, meninggal dunia pada usia 72 tahun karena serangan jantung.Pemain bek kanan itu mencetak gol bagi timnya yang waktu itu menang 4-1 melawan Italia di stadion Meksiko, dan sekaligus mempersembahkan piala Jules Rimet bagi timnya yang ketiga kali.
Best Profit